Banda Aceh – ANN
Batu mulia pernah menjadi fenomenal sekitar 3 tahun lalu, setelah sempat meredup kini Aceh mengusung semangat mempopulerkan kembali. Festival Batu Mulia pun digelar untuk kembali berkompetisi tingkat nasional, Sabtu (9/11/2019).
Nasrun Sufi selaku Ketua Panitia Festival Batu Mulia Tingkat Nasional 2019 di Taman Seni dan Budaya Aceh terlihat optimis even yang berlangsung selama empat hari berturut-turut tersebut dapat sukses dengan lancar.
Dimulai pada Sabtu, 9 November 2019 dan berakhir pada Selasa, 12 November 2019 Festival Batu Mulia rutin dimulai pukul 14.00 WIB s.d. 23.00 WIB.
Saat ini Sabtu sore pukul 17.00 WIB peserta yang sudah mendaftar untuk ikut kontes batu kelas pemula sudah mencapai 200 peserta. Sedangkan untuk kelas kontes batu profesional dari luar daerah Banda Aceh sudah memastikan turut berkompetisi antaranya dari Jakarta, Lhokseumawe, juga Meulaboh.
“Malam ini Festival Batu Mulia 2019 Tingkat Nasional segera dibuka secara simbolik, kita berharap 34 propinsi yang turut serta berpameran maupun berkompetisi di even kali ini dapat saling berbagi pengalaman juga menyatukan semangat untuk membangkitkan popularitas produk batu mulia sebagaimana 3 tahun lalu,” ungkap Nasrun Sufi selaku ketua panitia.
Perkembangan batu mulia asal Aceh pernah menjadi primadona nasional khususnya jenis Giok, Indocraes maupun Solar.
Kesempatan even nasional batu mulia kali ini menjadi peluang bagi semua pihak dalam memperkenalkan jenis batu mulia masing-masing propinsi yang utamanya jenis batu mereka tidak ada ditemukan di Aceh.
“Para pelaku usaha batu mulia kami berikan kesempatan seluas-luasnya berkompetisi juga peluang pasar dari adanya even ini,
untuk sesi kontes batu kami sudah siapkan juri profesional, selamat berpameran dan ditunggu para peminat batu mulia nasional untuk sama-sama menyukseskan bangkitnya kembali pasar seni batu mulia,” pungkas Nasrun saat wawancara dengan Koran Aceh. (*).
