Banda aceh - ANN
BNNP Aceh mengundang puluhan jurnalis untuk hadir ke kantor BNNP Aceh.
Pada hari Jumat, 27 November 2020, di halaman kantor BNNP Aceh diadakan pemusnahan narkoba.
Cuaca kurang bersahabat, turun hujan ringan, puluhan jurnalis sudah siap untuk meliput pemusnahan narkoba senilai milyaran rupiah. Di depan lobby kantor BNNP Aceh terlihat spanduk besar dan meja yang terdapat barang bukti ganja, shabu dan extasy.
Para jurnalis dipersilakan oleh Fuad, humas dan protokol BNNP Aceh masuk ke dalam lobby untuk mengambil gambar tersangka narkoba dikeluarkan dari ruang tahanan.
Selanjutnya persiapan acara konferensi pers pemusnahan barang bukti narkoba oleh staf humas BNNP Aceh.
Hadir juga Kepala BNNP Aceh, Heru Pranoto didampingi oleh Kabid pemberantasan narkoba T.Saladin, perwakilan Polda Aceh, BPOM, Kejaksaan serta tamu VIP lainnya.
Pembacaan siaran pers oleh kepala BNNP Aceh, Heru Pranoto tentang jumlah dan besaran nilai narkoba.
Ini adalah pengungkapan pengembangan kasus terdahulu yang ditangani oleh BNNP Aceh dan Polda Aceh.
Ada tiga orang tersangka yang memakai kostum orange yang dihadirkan oleh BNNP Aceh.
Terlihat narkoba jenis shabu yang akan dimusnahkan merupakan kualitas terbaik (bungkusan dengan tulisan very good).
Barang bukti yang dimusnahkan dengan cara diblender dan dicampur alkohol adalah shabu kristal putih serta extasy warna coklat dan hijau.
Untuk barang bukti masing-masing adalah shabu 8,2 kilogram lebih, extasy 3,4 kilogram lebih dan ganja 2,6 kilogram lebih.
Untuk penyidikan barang bukti disisihkan yaitu 91,5 gram shabu, extasy warna hijau 42,53 gram dan ekstasi warna coklat 41,72 gram serta ganja 52,54 gram.
Pasca acara pemusnahan barang bukti shabu dan extasy dengan cara diblender.
Terakhir acara pemusnahan ganja dengan cara dibakar dalam drum. Dalam kasus ini terungkap BNNP Aceh berhasil menyelamatkan 46 ribu lebih masyarakat dari bahaya narkoba.
Kegiatan konferensi pers diakhiri dengan acara ramah-tamah dan wawancara serta menikmati aneka gorengan sambil minum kopi dan teh bersama.
