General Manager PT. PLN (Persero ) Unit Induk Wilayah Aceh, Parulian Noviandri, mendorong para mahasiswa dan lulusan Fakultas Pertanian Universitas Syiah Kuala (USK) untuk menjadi entrepreneur atau wirausahawan di sektor pertanian.
“Lulusan Fakultas Pertanian USK harus mampu mencetak lapangan pekerjaan, jangan malah menjadi pencari kerjaan,” ujar Parulian Noviandi saat membuka pelatihan penyusunan perencanaan bisnis sektor pertanian (electrifying agriculture) untuk mahasiswa enterpreneur Banda Aceh di ruang meeting Fakultas Pertanian USK, Kamis (12/5).
Kegiatan pelatihan terlaksana atas kerjasama PLN UIW Aceh dengan Fakultas Pertanian USK dan Career Development Center (CDC) USK
Parulian menyampaikan, pelatihan penyusunan perencanaan bisnis sektor pertanian yang diikuti mahsiswa semester akhir menjadi langkah awal bagi para mahasiswa untuk mendapat pengetahuan dan bekal untuk menjadi entrepreneur milenial.
Sebagai Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang ditugaskan untuk menyediakan tenaga listrik, PLN punya misi agar tenaga listrik menjadi pendorong kegiatan ekonomi.
Menurutnya, di Provinsi Aceh banyak hal yang dapat dikembangkan di bidang agriculture, baik itu pertanian maupun perikanan. Daerah paling barat ini juga memiliki kawasan pesisir baik di pantai barat maupun di kawasan timur.
Nah, kaitan dengan Electrifying Agriculture, kata Parualian, pihaknya berharap kepada mahasiswa dan para lulusan Fakultas Pertanian bias memperoleh gambaran bagimana kemudian tenaga listrik jugaa dapat dimanfaatkan untuk mempercepat proses di bidang pertanian dan perikanan untuk mendapatkan hasil yang lebih maksimal.
Karena sebagaimana diketahui jika program Electrifying Agriculture menjadi lompatan besar bagi sektor pertanian di Indonesia. Program yang digagas PLN ini terbukti telah membawa sektor pertanian menjadi lebih maju dan modern dengan peningkatan produktivitas mencapai tiga kali lipat dan efisiensi biaya operasional sebesar 60 persen.
Saat ini, jumlah petani yang tercatat sebagai pelanggan berpartisipasi Electrifying Agriculture mencapai 124 ribu petani di seluruh Indonesia. Mayoritas petani telah beralih menggunakan pompa dan mesin penggilingan padi listrik, petani bawang merah mengadopsi teknologi perangkap hama berbasis lampu, petani kebun buah naga menggunakan rekayasa teknologi lampu (light trap) hingga peternak ayam yang menggunakan sistem kandang tertutup (closed house)
Sementara Wakil Dekan II Fakultas Pertanian, Dr. Ir. Sofyan, M.Agric.Sc menyampaikan jika pelatihan penyusunan perencanaan bisnis sektor pertanian yang dilaksanakan bersama PLN merupakan sebuah kesempatan yang luar biasa bagi para mahasiswa semester akhir dan para fresh graduate, sehingga bisa ditangkap baik dalam rangka pemberian wawasan.
“Kedepan mereka memang harus dipersiapkan sebagai entrepreneur yang tidak lagi sebagai pencari kerja tapi bagaimana mereka bias menciptakan lapangan kerja,” demikian ujarnya.