Ada fenomena menarik dari Dr. H. Said Mulyadi, SE, M.Si, ia merupakan sosok terkenal di kalangan aktivis Aceh. Ia pun lama membaur dengan kalangan Pemuda, OKP, dan Ormas.
Semua itu dijalaninya justeru saat ia menjadi Kepala Bagian Umum di Pemerintahan Kabupaten Pidie, Aceh.
Di kancah politik, pemegang gelar doktor satu ini pun pandai membawa diri, dia orangnya cukup dinamis sehingga mampu menjaga keselarasan dengan memberikan kontribusi besar kepemimpinan (bupati) Aiyub Abbas dalam menakhodai Pidie Jaya.
Ketua Pusat Studi Pemuda Aceh (PUSDA) Heri Safrijal menyampaikan, pertama kali pria yang akrab disapa Waled ini awal terjun ke dunia politik praktis ketika ia dipinang Partai Aceh untuk mendampingi Aiyub Abbas dalam Pilkada Pidie Jaya 2014.
Namun awal pasangan disatukan tak sedikit orang meragukan hubungan keduanya bisa langgeng. Karena dalam banyak kasus, perkawinan politik pasca konflik di Aceh, melahirkan para pemenang pemilihan kepala daerah yang tidak awet, karena cekcok di tengah jalan.
Kisah-kisah kurang elok karena harmonisnya hubungan gubernur dan wakil gubernur, bupati dan wakil bupati, atau wali kota dengan wakil wali kota misalnya, telah menjadi pembicaraan umum di Aceh.
Namun kondisi semacam ini tidak terjadi antara Bupati Ayub Abbas (Abuwa) - Said Mulyadi (Waled). Banyak yang menilai kondisi harmonis itu karena keberhasilan keduanya membangun komunikasi. Dampak positifnya? seringkali berbagai kebijakan dan keberhasilan mereka pun diwartakan media massa secara positif.
"Namun peristiwa semacam ini sebelumnya tidak terjadi di Pidie Jaya," ujar Heri kepada , Selasa (9/4/2024).
Pada bagian lain Heri menyebutkan soal jenjang pendidikan formal Waled.
Menurutnya, Waled menempuh pendidikan tinggi, semuanya berkaitan dengan ekonomi. Ia mulai menimba ilmu di Akademi Keuangan Perbankan Indonesia (AKPI) Banda Aceh tahun 1985. Kemudian melanjutkan ke Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) Banda Aceh pada tahun 1990.
Meski sudah berstatus sarjana, ia belum merasa cukup. Said kembali melanjutkan pendidikan ke jenjang magister pada Ilmu Ekonomi Studi Pembangunan (IESP) Universitas Syiah Kuala (USK) tahun 1999.
Di dunia birokrasi, ia mulai bekerja sebagai staf Kantor Camat Ulim pada 1989 sampai 1994.
Dalam perjalanan karirnya ia pernah menjadi Kepala Dinas perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Pidie pada 2007-2009. Kemudian dipilih kembali sebagai Kadisperindagkop Pidie untuk masa jabatan 2009-2011.
Dari dinas, dia diminta membantu Pemkab Pidie sebagai Asisten Administrasi Umum Sekretariat Kabupaten Pidie dari 2011-2012.
Mendagri Tunjuk Dr. H. Said Mulyadi, SE, M.Si Jabat Plt Bupati Pidie Jaya
Kiprahnya sebagai Sekda Pidie menarik perhatian Partai Aceh. Mereka membutuhkan calon Wakil Bupati Pidie Jaya yang cakap, berintegritas, dan low profile. Nah, ternyata semua syarat tersebut ada pada Waled. Mereka pun menjalin komunikasi hingga akhirnya Said Mulyadi disandingkan dengan Ayub Abbas
dari Partai Aceh.
Pj Gubernur Aceh Ahmad Marzuki Lantik Said Mulyadi Sebagai Bupati Pidie Jaya
Suami dari Hj. Syarifah Hasnah ini, bekerja dengan baik. Dia mengombinasikan ilmu birokrasi yang telah lama digeluti dengan pengetahuan politik yang sejak muda telah ia pelajari. Sembari terus melaksanakan tugas sebagai Wakil Bupati Pijay,
yang membawa banyak perubahan untuk daerah. Sehingga semakin hari bertambah besar kepercayaan yang harus ia dulang dari sang bupati Abuwa Ayub.
Di sela-sela kesibukan bekerja Waled juga sempat menyelesaikan pendidikan dan meraih gelar Doktor di Universitas Negeri Malang, Jawa Timur.
Heri Safrijal: banyak pihak berharap Said Mulyadi kembali pimpin Pijay
Hal menarik dari Waled, meskipun sangat sibuk melaksanakan tugas negara, sekaligus menempuh studi di ujung timur Pulau Jawa, tidak membuatnya kehabisan energi melayani rakyat, sekaligus membina birokrasi.
Heri menyebutkan banyak kalangan masyarakat Pidie Jaya menginginkan Said Muliadi pemimpin Pidie Jaya.
Karenanya banyak pihak berharap Said Muliadi maju dalam pilkada mendatang. Apalagi ia disebut - sebut menjadi calon bupati Pidie Jaya terkuat yang bakal diusung oleh Partai Aceh (PA) kedepan, sudah banyak terobosan yang beliau lakukan di bidang pertanian, perikanan dan peternakan.
Heri yang juga mantan Sekjend BEM USK menyebutkan tentang kiprah Waled di Pidie Jaya diakui oleh banyak pihak. Bahkan kabar kehebatan kinerjanya sampai ke tingkat Provinsi Aceh. Said, ketika membantu Aiyub Abbas, mampu menurunkan angka kemiskinan dari dua digit menjadi satu digit.
Dukungan itu terungkap dalam beberapa acara termasuk pada acara buka bersama dan temu ramah organisasi Kepemudaan termasuk dari kalangan mellenial.
"Nah, semuanya berharap Waled maju kembali dalam Pilkada sehingga nanti bisa kembali membangun Pidie Jaya 2024-2029," demikian tutup Heri.
Sumber : Aceh standar. Com