Melalui kunjungan silaturahmi ke kantor DLHK Aceh Tenggara, PLN dan pemerintah daerah membahas rencana evaluasi dan penataan ulang titik-titik PJU. Upaya ini diharapkan tidak hanya meningkatkan keselamatan dan kenyamanan warga, tetapi juga memperkuat estetika kota serta efisiensi penggunaan energi listrik.
Manager PLN ULP Kutacane, Firwan Moesnadi, menegaskan bahwa pengelolaan PJU merupakan salah satu aspek penting dalam pelayanan publik.
"Kami melihat perlunya evaluasi menyeluruh terhadap titik-titik PJU yang ada, termasuk kejelasan status aset, pemeliharaan, dan pemakaian daya listriknya. Ini penting agar layanan penerangan jalan benar-benar memberikan manfaat maksimal bagi masyarakat. Kami selalu terbuka untuk berkolaborasi demi kepentingan publik dan efisiensi energi," ujarnya.
Sementara itu, Sekretaris DLHK Aceh Tenggara, Sapta Marga, menyambut baik kerja sama tersebut.
"Pembahasan terkait PJU ini sangat penting, karena masih ada sejumlah titik yang perlu ditinjau ulang fungsinya. Kami siap bekerja sama, termasuk dalam pendataan ulang dan penyesuaian sistem pencahayaan agar lebih efisien dan tepat guna. Sinergi seperti ini kami harapkan untuk mempercepat pelayanan dan penataan kota," kata Sapta.
Kerja sama teknis antara PLN dan DLHK akan dilanjutkan dalam waktu dekat, dengan fokus pada integrasi tata kelola PJU yang efektif, efisien, dan berkelanjutan.
General Manager PLN UID Aceh, Mundhakir, menekankan bahwa kolaborasi ini sejalan dengan komitmen PLN sebagai penyedia layanan listrik yang andal dan inovatif.
"Kami tidak hanya memastikan pasokan listrik bagi rumah tangga dan industri, tetapi juga mendukung infrastruktur publik yang menunjang keselamatan dan kenyamanan warga. Penataan PJU adalah bagian dari tugas strategis PLN dalam mendorong efisiensi energi sekaligus menciptakan lingkungan yang lebih tertib dan nyaman bagi masyarakat," ujar Mundhakir.
