• Jelajahi

    Copyright © Aceh Nasional News
    Best Viral Premium Blogger Templates

    Iklan

    Category 2

    Dua Nelayan Pidie Hilang di Selat Malaka, Pencarian Intensif Terus Berlangsung

    Redaktur
    10/23/25, Kamis, Oktober 23, 2025 WIB Last Updated 2025-10-22T18:10:54Z


    Sigli - Dua nelayan asal Gampong Ujong Pie, Kecamatan Muara Tiga, Kabupaten Pidie, Zakaria (35) dan M. Haikal (32), dilaporkan hilang di perairan Selat Malaka sejak Senin pagi, 20 Oktober 2025. Hingga Rabu (22/10) sore, keberadaan keduanya belum diketahui, menimbulkan kekhawatiran mendalam bagi keluarga dan masyarakat setempat.


    Kronologi Keberangkatan dan Hilang KontakMenurut informasi dari nelayan setempat, Zakaria dan M. Haikal berangkat dari dermaga kecil Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Ujong Pie pada Senin (20/10) sekitar pukul 04.00 WIB. Mereka menggunakan kapal kayu yang bercat menyerupai bendera Amerika Serikat menuju Selat Malaka untuk mencari ikan.


    Keuchik Gampong Ujong Pie, Hanafiah, menjelaskan bahwa keberangkatan mereka tidak menunjukkan tanda-tanda mencurigakan. Namun, suasana di TPI Ujong Pie mulai tegang pada Senin malam, ketika kedua nelayan tersebut tidak kunjung kembali.


    "Biasanya sore mereka sudah merapat. Kami mulai khawatir waktu malam tiba belum juga ada kabar," tutur Keuchik Hanafiah, Rabu (22/10/2025).


    Pencarian Mandiri Terkendala Cuaca, Tim Gabungan BergerakMenyikapi hilangnya kedua nelayan, sekitar lima hingga sepuluh kapal nelayan setempat segera melakukan pencarian mandiri di beberapa titik perairan sejak Selasa pagi (21/10). Namun, upaya awal ini terkendala oleh kondisi ombak besar dan angin kencang sehingga belum membuahkan hasil.



    Panglima Laut Kabupaten Pidie, Marfian, membenarkan kabar hilangnya dua nelayan Ujong Pie tersebut. Ia mengungkapkan bahwa pencarian kini melibatkan tim gabungan yang terdiri dari Tentara Nasional Indonesia Angkatan Laut (TNI AL), Koramil, Polsek, Polisi Air dan Udara (Pol Airud), serta Panglima Laot dari wilayah lain seperti Pidie Jaya hingga Aceh Besar.


    "Kami bergerak bersama-sama untuk menyisir perairan. Cuaca saat ini memang tidak bersahabat, tapi kami akan terus berupaya semaksimal mungkin," ujar Marfian pada Rabu (22/10).


    Imbauan Cuaca Ekstrem dan Kondisi Keluarga Menanti Marfian juga mengingatkan seluruh nelayan di wilayahnya untuk selalu waspada terhadap kondisi cuaca ekstrem yang sedang terjadi. 


    "Angin kencang dan gelombang bisa mencapai dua meter. Ini sangat berbahaya bagi kapal berukuran kecil," tegasnya, mengimbau agar nelayan tidak memaksakan diri melaut jika kondisi tidak memungkinkan.


    Di kediaman Zakaria dan Haikal, suasana duka dan harapan bercampur. Anak-anak mereka masih menantikan kepulangan ayah mereka. Lampu rumah dibiarkan menyala semalaman, menjadi simbol penantian keluarga yang penuh cemas.


    Para Abu Laot, tetua adat di muara Ujong Pie, juga turut memberikan imbauan kepada nelayan agar memprioritaskan keselamatan di atas hasil tangkapan, terutama di tengah cuaca buruk.


    Hingga berita ini diturunkan, tim gabungan masih terus melakukan penyisiran di sejumlah titik perairan Pidie. 


    Meskipun ombak tinggi dan angin kencang belum mereda, semangat pencarian untuk menemukan Zakaria dan Haikal dalam keadaan selamat tetap tinggi.

    Komentar

    Tampilkan

    Terkini