Ketua PSI Aceh, melalui pernyataan resminya, menegaskan bahwa intensitas banjir yang semakin meluas menunjukkan perlunya langkah cepat pemerintah pusat untuk memperkuat koordinasi lintas sektor, mobilisasi sumber daya nasional, serta percepatan bantuan ke daerah yang terdampak parah.
“Kondisi di lapangan sudah sangat memprihatinkan. Ribuan warga mengungsi, infrastruktur rusak, dan akses darat ke sejumlah kecamatan terputus. Melihat skala dan dampaknya, status darurat bencana nasional sudah sangat layak ditetapkan,” ujar perwakilan PSI Aceh.
PSI Aceh juga mengapresiasi peran cepat relawan, BPBD, TNI–Polri, jurnalis, dan berbagai organisasi kemanusiaan yang terus bekerja membantu evakuasi serta pendistribusian logistik. Namun, organisasi pers tersebut menilai bahwa kapasitas daerah telah mencapai batas maksimal dan membutuhkan dukungan penuh dari pemerintah pusat.
“Penetapan status darurat bencana nasional akan mempercepat penyaluran logistik, pembukaan akses, penyelamatan korban, hingga rehabilitasi pascabencana. Nyawa masyarakat adalah yang utama,” tegas PSI Aceh.
Banjir besar yang melanda sebagian wilayah Sumatra dalam sepekan terakhir dipicu oleh hujan dengan intensitas tinggi, meluapnya sejumlah sungai besar, serta tanah longsor di beberapa titik. Ribuan keluarga di Aceh Utara, Lhoksukon, Aceh Tamiang, Labuhanbatu, hingga sebagian wilayah Riau masih bertahan di posko pengungsian.
PSI Aceh berharap pemerintah pusat segera mengambil langkah strategis agar pemulihan kondisi masyarakat dapat berlangsung lebih cepat dan menyeluruh.[]
