Dinas Pendidikan Aceh laksanakan “Program Saweu Pulo Aceh” dalam rangka gotong royong bakti sosial yang dipusatkan di SMAN 1 Pulo Aceh yang terletak di Pulo Nasi.
Selain itu, para rombongan juga ikut melaksanakan gotong royong dan menanam sejumlah pohon dan bunga di lingkungan sekolah. Hal itu diyakini dapat memberikan kenyamanan pada saat dilaksanakan proses pembelajaran di sekolah.
Kegiatan tersebut dipimpin oleh Kepala Dinas Pendidikan Aceh, Drs. Rachmat Fitri, HD, MPA diwakili Kepala Bidang Pembinaan SMA dan PKLK, Zulkifli, S.Pd, M.Pd didampingi Kepala Cabang Dinas Pendidikan Wilayah Kota Banda Aceh dan Kabupaten Aceh Besar, Lila Rosnilawati pada Rabu dan Kamis (7/10/2019).
Kepala Bidang SMA dan PKLK, Zulkifli, M.Pd mengatakan, kegiatan Program Saweu Pulo Aceh digelar selama dua hari di pulo Aceh dalam rangka menerapkan program BEREH yang sedang digadang-gadangkan oleh Sekretaris Daerah Aceh.
“Selama dua hari disini, kami ingin merasakan perjuangan yang dialami oleh guru-guru yang sebagian besarnya berasal dari luar pulau Aceh,” ujarnya.
Selain itu, para rombongan juga ikut melaksanakan gotong royong dan menanam sejumlah pohon dan bunga di lingkungan sekolah. Hal itu diyakini dapat memberikan kenyamanan pada saat dilaksanakan proses pembelajaran di sekolah.
Kegiatan tersebut dipimpin oleh Kepala Dinas Pendidikan Aceh, Drs. Rachmat Fitri, HD, MPA diwakili Kepala Bidang Pembinaan SMA dan PKLK, Zulkifli, S.Pd, M.Pd didampingi Kepala Cabang Dinas Pendidikan Wilayah Kota Banda Aceh dan Kabupaten Aceh Besar, Lila Rosnilawati pada Rabu dan Kamis (7/10/2019).
Kepala Bidang SMA dan PKLK, Zulkifli, M.Pd mengatakan, kegiatan Program Saweu Pulo Aceh digelar selama dua hari di pulo Aceh dalam rangka menerapkan program BEREH yang sedang digadang-gadangkan oleh Sekretaris Daerah Aceh.
“Selama dua hari disini, kami ingin merasakan perjuangan yang dialami oleh guru-guru yang sebagian besarnya berasal dari luar pulau Aceh,” ujarnya.
Zulkifli juga mengajak para guru dan siswa yang ada di daerah kepulauan untuk dapat menerapkan program Bersih, Rapi, Estetik dan Hijau (Bereh). Hal ini sesuai dengan program dari Sekda Aceh yang telah diterapkan di seluruh Aceh.
Zulkifli menambahkan pihaknya berkomitmen penuh melaksanakan program safari subuh berjamaah di setiap daerah yang dikunjungi, hal itu seperti yang sudah dijalankan oleh Kepala Dinas Pendidikan Aceh pada setiap kegiatan beliau di daerah.
“Kami membawa penceramah yang merupakan unsur kepala sekolah yang ada di Kabupaten Aceh Besar untuk memberi tausiyah ba’da shubuh kepada masyarakat setempat,” tuturnya.
Para pelajar di Pulau Aceh, sebutnya hampir seluruhnya telah berhasil melanjutkan studinya keluar daerah melalui program bantuan beasiswa pemerinta. Sehingga perlu diberikan motivasi, agar mereka semangat dalam bersekolah dan melanjutkan pendidikan ke tingkat yang lebih tinggi.
“Kami sengaja menginap agar dapat merasakan suasana dan alam bersama para siswa dan guru yang ada di Pulau Aceh ini,” katanya.
Dia memantau seluruh ruangan yang ada di sekolah itu sembari membersihkannya. Sehingga ruangan-ruangan tersebut terlihat rapi dan indah sehingga dapat memberi kenyamanan bagi warga sekolah.
“Sekolah yang sudah bersih dan indah ini. Mohon agar dapat dijaga. Pohon dan bunga yang kami tanam itu semoga dapat tumbuh dan berkembang, sehingga dapat bermanfaat bagi orang lain,” pintanya.
Selain itu, dia juga menyerahkan SK GTK Kontrak sebanyak 11 orang yang berasal dari SMAN 1 Pulau Aceh dan SMAN 2 Pulau Aceh.
“Dengan adanya SK ini, semoga akan bertambah semangat Bapak/Ibu dalam mengabdi di daerah ini. Kepada Bapak/Ibu kami mohon agar dapat bekerja secara ikhlas agar bernilai ibadah bagi kehidupan di akhirat nanti,” harapnya.
Selain itu Kabid SMA dan PKLK, Zulkifli, M.Pd juga menyempatkan diri mendengar permintaan dan masukan dari para guru dan siswa. Semua pertanyaan dijawab secara lugas dan tegas olehnya sesuai dengan aturan yang berlaku.
Sementara Ketua Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MKKS) Kabupaten Aceh Besar, Misra, M.Pd menyebutkan kegiatan social ini merupakan bentuk solidaritas pihaknya terhadap guru dan siswa yang ada di daerah Pulau Aceh.
“Kami rutin melaksanakan agenda ini setiap bulannya dengan lokasi yang berbeda-beda sesuai dengan kesepakatan para kepala sekolah. Tujuannya untuk mengajak para guru agar dapat merasakan kehidupan di daerah khusus,” tuturnya.
Pihaknya juga mengajak para guru yang ada di Pulau Aceh agar dapat bekerja secara maksimal. Selain itu dia juga memotivasi siswa agar dapat memanfaatkan program SNMPTN dan Bidikmisi yang pemerintah prioritaskan bagi siswa di daerah khusus.
“Guru di Pulau Aceh tidak sendirian, kami dengan segenap kemampuan akan terus memberikan dukungan terhadap perkembangan Pendidikan disini,” ujar Misra, M.Pd yang juga merupakan Kepsek SMAN 1 Seulimum.
Misra menambahkan di Kabupaten Aceh Besar terdapat sebanyak 28 SMAN dan 13 SMAS serta 5 SMKN dan 6 SMKS. Namun dalam program kerjanya semua sekolah saling berkomunikasi melalui wadah MKKS SMA Kabupaten Aceh Besar.
Turut serta dalam rombongan tersebut Koordinator Pengawas Provinsi Aceh, Marwandi, Ketua MKKS SMA Provinsi Aceh, Muhibbul Khibri, Ketua MKKS Kabupaten Aceh Besar, Misra, S.Pd, M.Pd, para anggota pengawas sekolah dan para kepala sekolah se Kabupaten Aceh Besar.[adv]
Selain itu Kabid SMA dan PKLK, Zulkifli, M.Pd juga menyempatkan diri mendengar permintaan dan masukan dari para guru dan siswa. Semua pertanyaan dijawab secara lugas dan tegas olehnya sesuai dengan aturan yang berlaku.
Sementara Ketua Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MKKS) Kabupaten Aceh Besar, Misra, M.Pd menyebutkan kegiatan social ini merupakan bentuk solidaritas pihaknya terhadap guru dan siswa yang ada di daerah Pulau Aceh.
“Kami rutin melaksanakan agenda ini setiap bulannya dengan lokasi yang berbeda-beda sesuai dengan kesepakatan para kepala sekolah. Tujuannya untuk mengajak para guru agar dapat merasakan kehidupan di daerah khusus,” tuturnya.
Pihaknya juga mengajak para guru yang ada di Pulau Aceh agar dapat bekerja secara maksimal. Selain itu dia juga memotivasi siswa agar dapat memanfaatkan program SNMPTN dan Bidikmisi yang pemerintah prioritaskan bagi siswa di daerah khusus.
“Guru di Pulau Aceh tidak sendirian, kami dengan segenap kemampuan akan terus memberikan dukungan terhadap perkembangan Pendidikan disini,” ujar Misra, M.Pd yang juga merupakan Kepsek SMAN 1 Seulimum.
Misra menambahkan di Kabupaten Aceh Besar terdapat sebanyak 28 SMAN dan 13 SMAS serta 5 SMKN dan 6 SMKS. Namun dalam program kerjanya semua sekolah saling berkomunikasi melalui wadah MKKS SMA Kabupaten Aceh Besar.
Turut serta dalam rombongan tersebut Koordinator Pengawas Provinsi Aceh, Marwandi, Ketua MKKS SMA Provinsi Aceh, Muhibbul Khibri, Ketua MKKS Kabupaten Aceh Besar, Misra, S.Pd, M.Pd, para anggota pengawas sekolah dan para kepala sekolah se Kabupaten Aceh Besar.[adv]