Banda Aceh -ANN
Penyebaran Covid-19 begitu sangat cepat. Untuk itu semua masyarakat Aceh dari berbagai elemen harus bersatu membangun kerjasama dengan pemerintah, dan pemerintah harus bertindak cepat melakukan tindakan penyelamatan dan persiapan fasilitas termasuk tenaga medis yang cukup.
Hal tersebut disampaikan Rektor Ubudiyah, Marniati, SE, M.Kes, lewat pesan WhatshApp media Portal Online AcehNasionalNews.com, Jumat ( 27/3/2020) malam.
Menurutnya, negara terbesar seperti Itali, dan china, dengan kecangihan alat dan teknologi juga kewalahan menangani Covid-19, apalagi Aceh yang nerupakan pulau terujung Sumatera dengan segala keterbatasan perlu bertindak lebih cepat sebelum penyebaran meluas dan meningkatnya jumlah korban jiwa.
Dikatakannya, Pemerintah perlu mengambil tindakan lebih besar persiapan, rumah sakit rujukan dalam jumlah yang lebih banyak dengan fasilitas yang cukup.
"Perlu persiapan Rumah Sakit Darurat penanganan Covid-19 yang cukup fasilitas dan tenaga medis serta alat pelindung seluruh tenaga medis dirumah sakit, baik itu rumah sakit pemerintah maupun swasta.
"Jika tiba tiba kasus meningkat .
Jangan sampai seperti kejadian di DKI yang jumlah pasien meningkat tiba tiba," katanya.
Dikatakannya, perlu kerjasama dengan BUMN/ BUMD dan pihak Swasta untuk bantuan alat medis dan APD untuk Rumah Sakit rujukan Covid-19 dan Rumah Sakit Darurat jika diperlukan.
Begitu katanya, perlu kerjasama TNI dan Polri / Dinas kesehatan dan ormas dalam membangungun kesadaran masyarakat akan bahaya covid untuk melapor dan memeriksa diri jika ada gejala Covid-19, agar penyebaran kasus Covid dapat diminimalisir.
Rektor Ubudiyah itu juga mengatakan perlu kerjasama dengan pihak Universitas atau Rumah Sakit TNI, Swasta, dan lainnya, jika sewaktu waktu dibutuhkan tenaga medis yang terlatih sebagai tenaga tambahan untuk menangani pasien Covid-19 disetiap daerah.
Selanjutnya dia juga menyampaikan perlunya keterlibatan banyak pihak dalam TIM Krisis Center Aceh, agar banyak pihak dapat menyumbang tindakan dan pemikiran.
Begitupun tambahnya, perlu keterlibatan ahli Epidemologi dan ahli kesehatan masyarakat.
"Jika perlu segera dikembangkan sistim informasi (Aplikasi sederhana dan mudah dalam penggunaannya) untuk mendata kondisi masyarakat yang memiliki gejala Covid-19 agar cepat penangananannya.
Tambahnya lagi, perlu kerjasama dengan banyak pihak termasuk televisi , Telkom , media cetak dukungan media komunikasi yang cepat dan akurat kepada masyarakat terkait hal hal yang dibituhkan agar senantiasa waspada.
"Kita tidak boleh lambat dalam penanganan kasus Covid-19 ini, apalagi sampai ODP menyebar keseluruh kecamatan. Terlebih masih banyak tamu kunjungan dari Jakarta ke Aceh yang belum dapat ditutup jalur penerbangan Aceh-Jakarta," terang.
Terakhir Rektor Ubudiyah itu mengatakan amat disayangkan hasil pemeriksaan Swab yang sangat lama harus ke Pusat, dan semestinya Pemerintah Aceh harus dapat membeli alat pemeriksaan sendiri. Lantaran jarak Aceh dan Jakarta, teramat jauh hingga hasil testnya tidak bisa diketahui dengan segera.
"Jangan sampai kita tidak siap dan memakan banyak korban jiwa, seperti kejadian di DKI, Itali, dan china. Dan kita semua mendoakan agar negara kita selalu dilindungi oleh Allah SWT,, Amiin," tutupnya.