• Jelajahi

    Copyright © Aceh Nasional News
    Best Viral Premium Blogger Templates

    Iklan

    Category 2

    Ketua PKK Aceh Kampanye Pencegahan Anemia Remaja Putri

    8/01/21, Minggu, Agustus 01, 2021 WIB Last Updated 2021-07-31T19:17:33Z

    Ketua TP-PKK Aceh, Dyah Erti Idawati, mengampanyekan pencegahan anemia pada remaja putri Aceh melalui Gerakan Ceria (Cegah Anemia Pada Remaja Putri Indonesia). Kegiatan itu merupakan bagian dari rangkaian peringatan Hari Anak Nasional yang digelar virtual, Sabtu (31/7/2021).

    BANDA ACEH – ANN.co.id

     Ketua Tim Penggerak PKK Aceh Dyah Erti Idawati mengampanyekan pencegahan anemia pada remaja putri Aceh melalui Gerakan Ceria (Cegah Anemia Pada Remaja Putri Indonesia). Kegiatan itu merupakan bagian dari rangkaian peringatan Hari Anak Nasional yang digelar virtual, Sabtu 31 Juli 2021.

    Saat memberi sambutan pada kegiatan webinar tersebut Dyah menyampaikan, remaja adalah aset bangsa yang sangat berharga. Untuk itu para remaja perlu menjaga kesehatan, baik fisik maupun mental agar menjadi sumber daya berkualitas.

    Saat ini, kata Dyah, angka kejadian anemia di Indonesia terbilang masih cukup tinggi. Berdasarkan data Riskesdas 2018, katanya, prevalensi anemia pada remaja sebesar 32 %, artinya 3-4 dari 10 remaja menderita anemia.

    “Hal tersebut dipengaruhi oleh kebiasaan asupan gizi yang tidak optimal dan kurangnya aktivitas fisik. Padahal, remaja tidak boleh anemia, remaja harus sehat, karena remaja yang sehat dapat belajar dan beraktivitas dengan baik dan berpotensinya untuk mencapai prestasi-prestasi yang terbaik, sesuai dengan yang kita harapkan,” ujar Dyah yang mengikuti kegiatan virtual itu dari kediamannya di kawasan Blang Padang, Banda Aceh.

    Dyah juga mengatakan, yang paling penting untuk diingat adalah remaja putri juga merupakan calon ibu di masa depan, yang akan melahirkan anak-anak yang sehat. Oleh karena itu, dalam intervensi percepatan penurunan stunting, remaja disebut merupakan salah satu sasaran penting untuk dapat menerima intervensi pencegahan anemia, dalam rangka pemutusan siklus terjadinya masalah gizi termasuk stunting.

    Lebih lanjut, Dyah mengatakan, di masa pandemi ini, saat sekolah sedang masih berjalan dalam modality jarak jauh, terjadi perubahan dan mungkin ada di antara remaja putri yang mengalami kesulitan akses untuk mendapatkan tablet tambah darah.

    Selain itu, saat ini juga masih banyak orangtua dan keluarga yang disebut mungkin masih membutuhkan pertolongan agar dapat lebih memahami pentingnya pencegahan anemia pada anak remaja, dan membutuhkan lebih banyak informasi terkait gizi dan kesehatan remaja. Hal itu dinilai penting agar dapat membantu memastikan remaja tidak terkena anemia, baik melalui konsumsi suplemen tablet tambah darah maupun penyediaan makanan dengan gizi seimbang di rumah. []

    Komentar

    Tampilkan

    Terkini