Lhokseumawe - Calon wali kota dan Wakil wali kota Lhokseumawe Dr. Sayuti Abubakar, SH., MH dan Husaini, SE menghadiri acara Talk Show pasangan calon wali kota dan Wakil wali kota Lhokseumawe.
Acara Talk Show yang di adakan oleh Dewan Perwakilan Mahasiswa Universitas Malikussaleh (DPM Unimal) tersebut berlangsung di GOR Uteun Kot, Kecamatan Muara Dua, Kota Lhokseumawe, pada Selasa (29/10/2024).
Kegiatan diskusi tersebut mengangkat tema "Menanti trobosan Inovatif untuk meningkatkan PAD Lhokseumawe dengan semangat antikorupsi".
Pada kesempatan itu, Calon wali kota Lhokseumawe Dr. Sayuti Abubakar, SH., MH menyampaikan beberapa program kerja unggulan seperti Digitalisasi Pelayanan Publik, Ruang Kreatif Pemuda, Pemerataan Jaringan Air Bersih dan Pengelolaan Sampah (Broh Jeut Keu Peng).
"Untuk mengantisipasi korupsi kedepan, makanya kita usung program Digitalisasi Pelayanan Publik, supaya pemerintahan yang dijalankan kedepan transparan dan akuntabel," Ujar Dr. Sayuti Abubakar
Selain itu, Sayuti juga menanggapi pertanyaan terkait bagaimana cara mengatasi pengangguran yang ada di kota Lhokseumawe.
"Yang namanya menghilangkan pengangguran secara keseluruhan itu tidak mungkin, di negara eropa pun masih ada 3 sampai 4 persen, upaya yang kita lakukan ini butuh kreativitas yang paling tinggi, oleh sebab itu kita mengusung program rumah kreatif pemuda," Ujarnya
Lebih lanjut, Sayuti menyampaikan bahwa rumah kreatif pemuda disediakan untuk anak-anak muda yang putus sekolah, yang sudah menyelesaikan kuliah namun belum ada keterampilan khusus maka di rumah kreatif pemuda itu akan kita didik keterampilan khusus agar ke depannya dapat bekerja dan mengurangi pengangguran.
"Lhokseumawe masih menjadi transit terbesar peredaran narkoba, maka oleh karena kita mengusung program jajan subuh berjamaah, tujuannya untuk menciptakan generasi muda Lhokseumawe kedepan yang kreatif dan religius," Kata Calon wali kota Lhokseumawe tersebut
Kemudian Dr. Sayuti Abubakar, SH., MH juga menyampaikan bahwa kedepannya akan membentuk satgas-satgas anti narkoba di setiap desa demi meningkatnya kesadaran masyarakat tentang bagaimana bahayanya narkoba.