Aceh Besar — Suasana tampak hangat dan penuh perhatian ketika sejumlah warga berkumpul di balai desa dalam rangkaian kegiatan non fisik TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) ke-124. Kali ini, bukan tentang pembangunan jalan atau jembatan, melainkan soal bagaimana menyelamatkan diri dan saling tolong-menolong saat bencana datang.
Bersama Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Aceh Besar, para prajurit TNI hadir untuk menyampaikan sesuatu yang tak kalah penting dari pembangunan fisik: edukasi kesiapsiagaan bencana.
“Kami ingin masyarakat tidak hanya kuat secara fisik, tapi juga siap mental dan pengetahuan saat menghadapi bencana. Karena bencana tidak bisa dicegah, tapi dampaknya bisa dikurangi,” ujar salah satu pemateri dari BPBD.
Dalam kegiatan ini, warga diberikan pemahaman mengenai jenis-jenis bencana yang rawan terjadi di wilayah Aceh Besar, mulai dari gempa bumi, banjir, hingga kebakaran. Tak hanya teori, peserta juga diajak simulasi sederhana mulai dari cara evakuasi yang benar hingga penanganan pertama pada korban.
Ibu-ibu, bapak-bapak, hingga remaja tampak antusias. Banyak dari mereka baru pertama kali mengikuti pelatihan semacam ini. “Baru kali ini saya tahu kalau posisi badan saat gempa sangat menentukan keselamatan,” ungkap Ibu Fatimah, salah satu peserta.
Kegiatan ini menjadi bukti bahwa TMMD tidak hanya hadir membangun desa secara fisik, tapi juga membangun kesadaran dan kapasitas masyarakat dari dalam. Sinergi antara TNI dan BPBD membuka ruang edukasi yang selama ini jarang tersentuh.