• Jelajahi

    Copyright © Aceh Nasional News
    Best Viral Premium Blogger Templates

    Iklan

    Category 2

    Isanuddin MZ Sebagai Anggota DPRA Menyempatkan Besuk Afika Korban Luka Bakar Di RSUDZA

    2/12/20, Rabu, Februari 12, 2020 WIB Last Updated 2020-02-12T16:41:19Z
    Banda Aceh - ANN

    Di tengah kesibukannya dalam menjalankan tugas sebagai Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Aceh (DPRA), Ihsanudin MZ menyempatkan waktunya untuk membesuk Afika(7,6 tahun), korban luka bakar Gampong Blang Rheu, Kecamatan Ulim, Pidie Jaya, yang sedang dirawat di Rumah Sakit Umum Saerah Zainal Abidin (RSUDZA) Banda Aceh, Selasa (11/2/2020) sore.

    Ihsanudin bersama stafnya membesuk  langsung Afika di ruang Raudhah II, kamar 7. Di sana Ihsanudin bertemu langsung dengan kedua orang tuanya Afika dan menanyakan kondisi Afika.

    Afika dirujuk kembali  ke Rumah Sakit Umum Daerah dr Zainoel Abidin (RSUDZA) Banda Aceh pada Jumat (7/2/2020) berkat dari bantuan para donatur yang telah membantu.

    Nilawati Ibrahim (37) Ibu kandung Afika kepada Ihsanudin MZ menceritakan, musibah menimpa anaknya afika terjadi pada tanggal 20 Agustus 2019 lalu menyebabkan setengah fisik bagian bawah badan menjadi melepuh.

    Katanya, Ini akibat insiden kebakaran saat bermain dengan korek api membakar kemasan gelas air mineral. Hingga terjadi percikan api dan melalap pada pakaian bawah hingga menjadikan kulit kedua belah kakinya serta bagian pinggang dan perut menjadi melepuh.

    IMG-20200211-WA0054transparenttransparenttransparent

    "Afika telah menjalani operasi sebanyak 42 kali dalam kurun waktu hampir enam bulan terakhir ini, hingga klaim dana BPJS mencapai Rp 800 juta," sebutnya.

    Klaim BPJS yang telah mencapai Rp 800 juta itu baru menyembuhkan luka bakar Afika sekitar 20 persen. Sehingga Afika masih butuh perawatan untuk menyembuhkan luka bakar di tubuhnya itu.

    "Dokter bilang, Afika masih bisa sembuh seperti sediakala jika dirawat terus di rumah sakit dan ditangani. Itu dibilang oleh dokter ahli bedah plastik kepada saya. Alasan kami membawa pulang Afika dari perawatan di RSUDZA karena selama dirawat biaya klaim BPJS telah mencapai Rp 800 juta. Dan untuk kembali dapat dirawat, mesti pulang dulu, supaya data pasiennya kembali dari rujukan awal lagi," jelas Nilawati.
    Baca Juga
    Direktur RSUZA : Pengelolaan Limbah Medis Serius Dilakukan
    Dyah : Produk Kerajinan Aceh harus Dicintai Generasi Muda
    Wali Kota Banda Aceh Raih Penghargaan dari Menteri ATR/BPN
    Ihsanuddin MZ Besuk Afika Korban Luka Bakar Asal Blang Rheu
    Traffic Light Simpang Surabaya Belum Berfungsi


    Usai pulang beberapa hari lalu, Afika belum juga dirujuk kembali ke RSUZA guna mendapat perawatan kembali, Sampai dokter menghubunginya menanyakan kenapa Afika tidak kunjung dibawa ke RSUZA.
    SAVE_20200212_023325transparenttransparenttransparent

    "Dokter yang menangani anak saya dipanggil oleh kepala rumah sakit menanyakan, kenapa pasien ini, klaim BPJS sudah Rp 500 juta tapi tidak pulang-pulang. Lalu dokter memperlihatkan foto Afika, maka diberi kompensasi untuk dirawat lagi sampai kami bawa pulang sudah Rp 800 juta biayanya.

    Lanjutnya,  selama setengah bulan kembali ke rumah, dokter yang menangani pengobatan Afika, menanyakan kenapa tidak balik-balik ke rumah sakit lagi. Saya mengatakan, belum ada biaya untuk selama mendampingi pengobatan," kata Ihsanudin berdasarkan keterangan Nilawati.

    Mendengar penjelasan tersebut, Ihsanuddin mengaku sangat prihatin, karena pengakuan dari pihak keluarga, ketiadaan biaya selama pendampingan dirumah sakit.

    "Saya terkejut, kenapa afika dipulangkan padahal baru 20 persen kesembuhannya. Pertanyaannya, apakah BPJS membatasi jumlah biaya tertentu untuk pengobatan pasien yang sedang sakit,?  artinya tidak sampai diberikan perawatan sampai sembuh total atau bagaimana ?, " ujar Ihsanudin MZ dengan nada bertanya.

    "Ini perlu sangat penjelasan dari Pihak BPJS untuk kasus ini," tegas Ketua Fraksi PPP DPR Aceh.

    Pun demikian, Ihsanuddin MZ sangat berharap kepada manajemen RSUDZA untuk dapat menangani pasien atas nama Afika sampai dengan sembuh total dengan sempurna.

    "Saya berharap kepada pihak Rumah Sakit agar dapat memberikan pelayanan terbaik kepada anada Afika hingga ia dapat sembuh total seperti sedia kala dan dapat beraktivitas normal kembali seperti anak suasianya, juga dapat melanjutkan pendidikan yang beberapa bulan ini telah absen sekolah," harap Anggota DPR Aceh itu. Selain itu juga anak ini memiliki aura cerdas sangat luar biasa dari kita lihat.

    Dalam kunjungannya ke RSUDZA, Ihsanudin MZ juga memberikan sedikit bantuan berupa uang tunai kepada orang tuanya afika.

    “Bantuan yang kita berikan ini semoga dapat bermanfaat kepada orang tua Afika yang menjaganya, sedangkan biaya pengobatan Afika kan memang ditanggung BPJS, jadi yang kita bantu yang mendapingi pasien,” katanya.

    Ihsanudin mengatakan, bantuan tersebut diberikan untuk meringankan beban ekonomi orang tuanya selama menjaga Afika di RSUDZA. Selama di rumah sakit tentu orang tua Afika membutuhkan biaya untuk makan dan keperluan lainnya, sehingga bantuan dari siapa saja ini sangat berarti baginya.

    Karena ini juga keluarga miskin, ia berpikir semua pihak harus saling membantu mengulurkan tangan untuk memberikan perhatian khusus saat pasien dan keluarganya di Banda Aceh, kemudian juga biaya hidup untuk adik-adiknya yang ada di Gampong.

    "Saya juga mendapatkan informasi bahwa, Fauzi ayahnya Afika yang juga sebagai buruh bangunan kerjanya juga tidak full day, tidak tiap hari kadang ada kadang tidak, ini menjadi kesulitan yang sangat bagi keluarga ini untuk berada di Banda Aceh selama pengobatan Afika," imbuh Ihsanudin lagi.

    Ihsanudin juga berharap kepada para donatur lainnya, baik dari kecamatan Ulim yang ada di Banda Aceh, maupun Kabupaten Pidie dan Pidie Jaya atau siapapun pihak lain untuk bisa mengulurkan tangan membantu pihak keluarga afika ini yang sedang ditimpa musibah.

    "Ini menjadi kewajiban sosial kita, terutama yang telah diberikan rezeki lebih oleh Allah SWT untuk kita terus berbagi apalagi kejadian terjadi pada anak-anak yang masih kecil dan juga dari keluarga miskin, artinya anak ini yang masih sangat besar harapan masa depannya," pungkas Ihsanudin MZ (*)
    Komentar

    Tampilkan

    Terkini