Banda Aceh - ANN
Peringatan puncak HUT PGRI dan HGN ke 75 tahun 2020, yang berlangsung di Anjong Mon Mata,
menyelipkan berbagai harapan dan rasa optimis terhadap kondisi guru dimasa depan.
Kepala Dinas Pendidikan Aceh, Drs Rachmat Fitri HD MPA mengatakan, pihaknya meminta PGRI secara bertahap untuk mendata dan memperjuangkan nasib guru yang dinilai jauh dari sejahtera, untuk disampaikan kepada pemerintah.
''kita siap mendukung. Karena walau bagaimanapun guru tak tergantikan. Karenanya kita diberi kewenangan didalam pendidikan. PGRI juga mitra strategis pemerintah pusat dan daerah dalam memajukan pendidikan serta menyelesaikan berbagai persoalan pendidikan dengan arif dan bijaksana, "kata Rachmat Fitri HD, pada HUT ke 75 PGRI dan HGN Tahun 2020, Rabu (16/12).
lebih lanjut, Rachmat Fitri mengajak, agar momentum refleksi 75 tahun PGRI dan hari guru nasional, harus dipelihara dengan baik baik, terutama mengenai pendidikan, dikarenakan kondisi saat ini sedang covid-19. Ia menegaskan bahwa dinas pendidikan siap melaksanakan belajar tatap muka kembali di tahun 2021 sebagaimana keputusan menteri terkait.
"Pembelajaran tatap muka tahun 2021 di mulai Januari, Kita sudah siap dengan protol kesehatan yang didahulukan.
Sampai hari ini tidak ada informasi lain. Kita siap. Dari Maret kemarin kita sudah bentuk satgas covid tingkat sekolah. Ini fungsi untuk kita maksimalkan kedepan. "ujarnya.
Sementara itu, Asisten Bidang Pemerintahan dan Keistimewaan Setda Aceh, M. Jafar, SH, M. Hum, mengharapkan agar guru honor dan kontrak dapat ditingkatkan statusnya menjadi pegawai negeri atau pengawai dengan perjanjian kerja P3k.
"Guru sebagai Pahlawan tanpa tanda jasa mendidik siswa dengan berbagai tantangan. Di momentum memperingati hut PGRI ini, kita terus mendukung kesejahteraan bagi guru, "sebutnya.
Selain itu, Jafar juga mengharapkan,
proses pendidikan belajar mengajar yang dilakukan secara daring bisa segera dapat dilakukan sistem tatap muka kembali. Menurutnya sistem daring ini tidak berjalan secara optimal.
"Oleh karena itu, ini menyangkut kebijakan nasional, maka kita akan kordinasi dengan pemerintah pusat. Apakah sudah dimungkinkan untuk segera diterapkan proses belajar mengajar dengan tatap muka. Tentunya dengan menerapkan protokol kesehatan. "ujarnya
HUT PGRI dan HGN tahun 2020 itu dilaksanakan secara luring/daring dan zoom meeting/youtube live yang dihadiri Asisten Bidang Pemerintahan dan Keustinewaan Setda Aceh, M. Jafar, SH, M. Hum, Ketua PGRI Aceh Munzir, S.Pd, M.Si serta unsur Fokopimda dan pejabat lainnya.
Dalam Peringatan HUT PGRI dan HGN tahun ini, dilakukan penyerahan penghargaan dari Pemerintah Aceh kepada Gurulympic tahun 2020, yakni medali Emas Gurulympic 2020 masing-masing Novia Damayanti, S.Pd (SMAN 7 Aceh Tengah ), Aulia Fitri, S.Pd (SMAN 7 Aceh Tengah) dan Mudassir, S.Pd (SDN 6 Banda Aceh).
Medali Perak, Yunus Hasibuan, S.Pd (SMAN 1 Leuser, Aceh Tenggara), Dika Andriana, S.Pd (SMAN 1 Leuser, Aceh Tenggara), Putri Maulina, S.Pd (SMAN 1 Samalanga, Bireuen), Heri Muryanto, S.Pd (SDN Atu Lintang, Aceh Tengah dan Irma Kharisma,S.Pd (SMAN 1 Rundeng, Kota Subulussalam).
Medali Perunggu, Riki Darman, Spd (SMAN 1 Leuser, Aceh Tenggara) Sapto Widodo, S.Pd (SMPN 7 Teupah Selatan, Simeulu), Muhammad Safdy, S.Pd.I, MA ( SMAN Keluang, Aceh Jaya), Nurul Ainie, SE, M.Pd (SDN 51 Banda Aceh) dan Nur Azmiati, S.Fil.I (MIN 21 Aceh Utara).
Berikut penghargaan peserta Terbaik Gurulympic 2020 kepada Novia Damayanti, S.Pd (SMAN 7 Aceh Tengah) serta penghargaan Guru Berdedikasi tahun 2020, masing-masing Asmawati, S.Pd (UPTD SPF SDN Danau Bungara dan Hakimun, S.Pd (SDN Panji Subulussalam.[]
Sumber dari Rakyat Aceh