
Tantangan dalam pembangunan pertanian selama satu tahun terakhir, khususnya akibat dampak Pandemi Covid-19 telah menimbulkan kekhawatiran terhadap jaminan produksi, masalah distribusi dan akses pangan masyarakat, sehingga memerlukan perhatian dan upaya khusus dalam penyediaan pangan bagi 5,3 juta jiwa penduduk Aceh.
Namun, setelah melalui usaha keras semua jajaran, baik tingkat provinsi maupun kabupaten/kota serta sinergi antar stakeholder kita semua dapat melaluinya dengan baik, kerja keras selama dua tahun terakhir memperlihatkan hasil positif.
Hal ini terlihat dari indikator makro tahun 2020 dan 2021, sektor pertanian memberikan kontribusi positif terhadap pertumbuhan ekonomi Aceh, sekalipun di tengah Pandemi Covid-19. Penyesuaian strategi, program dan kegiatan di tengah pandemi yang telah dilakukan berdampak pada pertumbuhan PDB sektor pertanian yang positif.
Ekonomi Aceh triwulan IV-2021 dibanding triwulan IV-2020 (y-on-y) mengalami pertumbuhan sebesar 3,91 persen. Ekspor produk pertanian juga menunjukkan kinerja yang menggembirakan. Nilai ekspor kumulatif Januari-Desember 2021 mencapai USD 97,4 Juta atau setara 19,3?ri total nilai ekspor Aceh. Nilai Tukar Petani (NTP) terus membaik, bahkan pada penutupan tahun, bulan Desember 2021 mencapai 104,1.
Hal tersebut disampaikan Kepala Dinas Pertanian dan Perkebunan (Distanbun) Aceh Ir Cut Huzaimah MP, pada pertemuan koordinasi teknis percepatan pelaksanaan program/kegiatan Dinas Pertanian dan Perkebunan Aceh.
Selain itu kata Cut Huzaimah sektor pertanian memiliki kontribusi terbesar dalam menunjang pertumbuhan ekonomi Aceh. Berdasarkan data BPS tingkat kemampuan atau daya beli petani Aceh merupakan yang tertinggi dibandingkan dengan 33 Provinsi lainnya, dengan daya beli petani di Aceh mengalami kenaikan 1,74 persen pada Januari 2022 dan juga masih merupakan penyumbang kontribusi terbesar dalam struktur ekonomi/PDRB di Aceh.
Perhitungan Angka Sementara (Asem) pada tahun 2021 dilaporkan bahwa ditengah keterpurukan perekonomian nasional akibat pandemi Covid-19, sektor pertanian terus membantu mencukupi kebutuhan pangan. "Alhamdulillah pada tahun 2021 Provinsi Aceh berhasil memproduksi komoditi tanaman pangan padi sebesar 1,67 juta ton, jagung 256,9 ribu ton, kedelai 609 ribu ton, ubi kayu 44,4 ribu ton," ucapnya bersyukur.
Sedangkan komoditi hortikultura cabe besar 49,3 ribu ton, cabe rawit 44,6 ribu ton, kentang 14,6 ribu ton dan bawang merah 8,7 ribu ton. Untuk komoditi perkebunan kelapa sawit 450,6 ribu ton, kelapa 64,5 ribu ton, kopi 73,5 ribu ton, kakao, 40,9 ribu ton, karet 46,7 ribu ton, pala 6,7 ribu ton, lada 194 ribu ton,