• Jelajahi

    Copyright © Aceh Nasional News
    Best Viral Premium Blogger Templates

    Iklan

    Category 2

    Perkusi 2022 Resmi Di Buka di Taman Bustanusssalatin Banda Aceh

    7/31/22, Minggu, Juli 31, 2022 WIB Last Updated 2022-07-31T19:47:41Z
    Banda Aceh - pembukaan Aceh perkusi 2022 di taman Bustanusssalatin Banda Aceh, di buka langsung Staf Ahli  Pj Gubernur Aceh  yg diwakili Staf Ahli Bidang keistimewaan Aceh, SDM dan Hubungan Kerja Sama Ir H.Iskandar Syukri MM MT memberikan sambutan sekaligus membuka secara resmi Acara Festival Aceh Perkusi The 2022 di Taman Bustanulsalatin Banda Aceh, Sabtu Malam, tgl 30 Juli 2022.
    Staf Ahli Gubernur Aceh Ir.H.Iskandar Syukri MM.MT. Bersama perwakilan kemenpakraf Kadis Disbudpar Aceh Rektor ISBI Aceh dan sejumlah Undangan saat memukul Rapai pada acara pembukaan festival Aceh Perkusi Tahun 2022 di taman Bustanul salatin Banda Aceh
    Turut memberi sambutan PD pembukaan Festival Menparekraf RI Salahudin Uno secara virtual. Acara FAP ini merupakan salah satu acara kebudayaan dan   Pariwisata yg masuk dlm agenda tahunan Kemenparekraf.
    Selain acara Festival Aceh Kuliner yg juga masuk dlm agenda wisata tahunan  Kemenparekraf RI
    Yang merupakan bagian dari  Agenda Kharisma Event Nusantara (KEN) 2022 Nasional.
    Staf Ahli Gubernur Aceh Ir H. Iskandar Syuri MM MT. Memberikan sambutan dan sekaligus membuka acara Festival Aceh Riau Bandung dan Singapura sekitar 300
    Perserta mengikuti lomba Festival Aceh Perkusi Tahun 2022
    Kepala dina kebudayaan dan pariwisata Aceh, Almuniza Kamal kepada ANN mengatakan bahwa Aceh Perkusi 2022 menjadi salah satu top 10 event atau dalam kharisma LEvent Nusantara (KEN) 2022 Nasional.

    Ini sambutan PJ Gubernur Aceh Puji dan syukur kita panjatkan ke hadirat Allah Subhanahu
    wa ta’ala, atas limpahan rahmat dan karunia-Nya, sehingga
    kita dapat berhadir dalam acara Festival Perkusi Aceh Tahun
    2022 dengan tema “Permata Tanah Serambi” pada hari ini.
    Shalawat beserta salam, kita sanjungkan kepada junjungan
    alam, Nabi Besar Muhammad Shallallahu ‘alaihi wasallam,
    berserta keluarga dan sahabat beliau.
    Hadirin yang berbahagia,
    Alat musik perkusi telah lama memainkan peranan penting
    dalam sejarah bangsa Indonesia. Tidak hanya hadir dalam
    khazanah musik tradisional, perkusi juga mewujud sebagai
    media syiar agama Islam, misalnya dalam bentuk bedug dan
    kentongan penanda waktu shalat. Khususnya Di Aceh, baik
    sebagai pengiring tarian maupun sebagai bagian utuh dari
    sebuah seni pertunjukan, musik perkusi yang diwakili oleh
    rapai, dikenal dapat memberi warna khas yang mandiri.

    Dalam sejarah, rapai mulai dimainkan di ibukota
    Kerajaan Aceh pada abad ke-11, dan kabarnya, dibawa
    oleh seorang pembawa syiar Islam dari Baghdad. Populer.ujarnya PJ Gubernur Aceh.
    di tengah masyarakat Aceh Utara, Pidie, Aceh Barat, Aceh
    Barat Daya dan Aceh Selatan, dan dalam perkembangannya
    rapai mengalami berbagai modifikasi.
    Di Manggeng, Aceh Barat Daya misalnya, terdapat bentuk
    seni rapai yang disebut “rapai geleng” atau “rapai debus” yang
    merupakan manifestasi dari kreatifitas media dakwah, dimana
    ajaran agama disampaikan dalam bentuk syair yang indah. Ujarnya 
    PJ GUBERNUR ACEH
    Sedangkan di Aceh Utara kita dapat menemukan rapai
    uroeh yang berasal dari Teluk Samawi. Kemudian ada rapai
    pasee dari Geudong, yang dahulu termasuk wilayah
    Kerajaan Pasai, dan biasanya memiliki sebuah rapai ulee,
    yang kerangka pembentuk rapainya berukuran besar. Rapai
    ulee bunyinya bergaung menggelegar, dianggap sebagai
    “pemimpin” nya rapai dengan suaranya yang lantang dan
    mantap membangkitkan semangat pendengarnya.
    Selanjutnya, ada masyarakat Aceh Barat yang memiliki
    rapai berusia 250 tahun, yang disebut rapai ceubrek.
    Ceubrek adalah nama Aceh untuk pohon johar. Umumnya
    paloh rapai nya menggunakan kayu meudang ara, sehingga
    rapai ceubrek ini termasuk rapai langka dan unik dalam
    sejarah rapai Aceh. Begitu lekatnya rapai dalam budaya
    masyarakat Aceh Barat, sehingga baru-baru ini ada seorang
    penulis asal Aceh Barat menuliskan novel tentang rapai.
    Novel tersebut mendapat penghargaan khusus dari Dewan
    Juri Sayembara Novel Dewan Kesenian Jakarta 2021.
    Sepintas tampak sederhana, namun sesungguhnya
    memainkan rapai memerlukan keahlian khusus serta waktu
    latihan yang lama untuk dapat menguasainya. Selain
    keterampilan khusus, memainkan rapai juga membutuhkan
    stamina tinggi. Karena sebuah pertunjukan seni rapai dapat
    berlangsung beberapa jam, bahkan bisa jadi semalam
    suntuk.
    Selain dapat melatih stamina, menurut penelitian di
    beberapa universitas di Indonesia maupun di luar negeri,
    memainkan alat musik perkusi ternyata dapat menjadi
    terapi untuk mengatasi gangguan emosi. Musik umumnya
    dan musik perkusi khususnya dapat menyeimbangkan kerja
    kedua hemisfer otak dan menyelaraskan detak jantung.
    Dengan kata lain, memainkan rapai memiliki efek sangat
    positif terhadap kesehatan seseorang.
    Bapak, Ibu, hadirin yang saya hormati,
    Festival Aceh Perkusi yang merupakan bagian dari
    serangkaian kegiatan Kharisma Event Nusantara (KEN) ini Nasional 
    melibatkan 300 seniman perkusi, baik dari Aceh maupun
    luar Aceh, juga dari mancanegara. Maka, kita tentunya
    berharap agar event ini dapat semakin mengangkat derajat
    musik perkusi tradisional Indonesia, khususnya Aceh, agar
    lebih dikenal di panggung dunia.
    Harapan saya juga, kiranya Festival Aceh Perkusi ini
    selanjutnya lebih dapat memicu pergerakan ekonomi
    kreatif di Aceh. Kenyataan bahwa rapai telah mulai
    diekspor ke luar negeri, adalah bukti bahwa alat musik
    peninggalan endatu Aceh ini adalah calon bintang
    ekonomi kreatif berbasis budaya dan kearifan lokal yang berbeda beda suku kita di ciptakan dan budaya yang berbeda beda maka kita hargai sesama suku masing masing ujarnya PJ Gubernur Aceh.[]

    Komentar

    Tampilkan

    Terkini