• Jelajahi

    Copyright © Aceh Nasional News
    Best Viral Premium Blogger Templates

    Iklan

    Category 2

    PLN Nyalakan Harapan Zahara, Penjahit 58 Tahun di Banda Aceh

    8/20/25, Rabu, Agustus 20, 2025 WIB Last Updated 2025-08-20T09:36:19Z
    BANDA ACEH 20 Agutstus 2025– Selama tiga tahun terakhir, Zahara (58), seorang penjahit di Gampong Kp Pande, Kecamatan Kuta Raja, Banda Aceh, harus menyalur listrik dari rumah tetangga. Mesin jahitnya sering berhenti mendadak karena keterbatasan daya, sementara pekerjaan harus terus dikerjakan demi memenuhi kebutuhan sehari-hari.

    Namun, Selasa (20/8/2025) menjadi hari yang tak akan ia lupakan. Lewat program Light Up The Dream (LUTD) PLN, Zahara kini resmi memiliki sambungan listrik mandiri. Senyum merekah di wajahnya saat lampu rumah menyala terang, menandai berakhirnya masa-masa sulit bergantung pada aliran listrik dari rumah sebelah.

    "Saya sangat bersyukur. Tiga tahun terakhir saya sering tidak enak hati karena harus levering listrik dari tetangga. Alhamdulillah sekarang bisa menjahit dengan tenang, mesin pun jalan lancar," tutur Zahara, dengan mata berkaca-kaca.

    Program LUTD yang diinisiasi PLN UID Aceh ini menyambungkan listrik bagi 72 pelanggan kurang mampu di enam unit layanan: UP3 Sigli, UP3 Lhokseumawe, UP3 Banda Aceh, UP3 Meulaboh, UP3 Subulussalam, dan UP3 Langsa. Mereka yang menerima manfaat terdiri dari petani, buruh lepas, hingga penjahit seperti Zahara.

    Selain Zahara, ada Aris M Hakim, seorang petani di Usi Mesjid, Pidie, yang kini tak lagi bergantung pada lampu minyak. Di Subulussalam, Mufrodi, petani asal Desa Makmur Jaya, juga akhirnya bisa menikmati listrik untuk mendukung aktivitas sehari-hari.

    Wakil Bupati Pidie, Al-Zaizi Umar, menyampaikan apresiasi tinggi terhadap program ini. “Program ini nyata membantu masyarakat kecil yang selama ini kesulitan mendapat listrik. Saya berharap terus diperluas agar lebih banyak keluarga merasakan manfaatnya,” ujarnya.

    Hal senada disampaikan Ketua DPRK Subulussalam, Ade Fadly Pranata Bintang. Menurutnya, kehadiran listrik bukan sekadar penerangan. “Kami melihat langsung bagaimana warga merasa senang. Kehadiran listrik bukan hanya lampu menyala, tapi membuka peluang ekonomi rumah tangga. Petani bisa menyimpan hasil panen dengan lebih baik” katanya.

    General Manager PLN UID Aceh, Mundhakir, menegaskan bahwa LUTD adalah wujud nyata komitmen PLN menghadirkan energi berkeadilan bagi seluruh masyarakat. “Kami ingin listrik tidak lagi menjadi barang mewah. Harapannya, masyarakat bisa meningkatkan kualitas hidup, anak-anak bisa belajar lebih baik, dan usaha kecil dapat berkembang,” ujarnya.

    Bagi Zahara, listrik bukan sekadar fasilitas, melainkan harapan baru. Ia kini bisa menjahit lebih banyak pakaian tanpa takut mesin tiba-tiba mati. Pekerjaan yang lebih lancar berarti tambahan penghasilan untuk keluarga.

    "Sekarang saya bisa kerja lebih tenang. Insya Allah hasil jahitan saya bisa lebih banyak, dan rezeki keluarga juga bertambah," kata Zahara dengan senyum bahagia.

    Dengan hadirnya listrik, harapan Zahara dan puluhan warga lainnya di Aceh kini benar-benar menyala.[]



    Komentar

    Tampilkan

    Terkini