• Jelajahi

    Copyright © Aceh Nasional News
    Best Viral Premium Blogger Templates

    Iklan

    Category 2

    Wagub diwakili Staf ahli hadir pembikaan parade kebaya perempuian indonesia maju

    8/05/25, Selasa, Agustus 05, 2025 WIB Last Updated 2025-08-05T09:47:18Z
    BANDA ACEH – Dalam rangka memperingati Hari Kebaya Nasional ke-2 yang jatuh pada 24 Juli, Perempuan Indonesia Maju (PIM) sukses menggelar Parade Kebaya di Plenary Hall Universitas Ubudiyah Aceh, Kamis (24/07/2025). Acara ini dihadiri langsung oleh Ketua Staf Ahli TP-PKK Aceh, Ny. Mukarramah Fadhlullah, yang juga membuka kegiatan secara resmi dengan penabuhan rapa’i, sebagai simbol dimulainya parade budaya tersebut.

    Kegiatan ini diprakarsai oleh organisasi Perempuan Indonesia Maju (PIM) yang diketuai oleh Prof. Adjunct Dr. Marniati, SE., M.Kes. Dalam sambutannya, Prof Marniati menegaskan bahwa kegiatan ini bukan sekadar ajang seremonial, melainkan bentuk nyata untuk membangkitkan rasa cinta tanah air dan memperkuat nilai-nilai kebangsaan melalui busana kebaya sebagai warisan budaya bangsa.

    “Dengan peragaan kebaya ini, semua elemen masyarakat, terutama perempuan, diingatkan kembali tentang pentingnya menjaga budaya sebagai identitas nasional. Ini bagian dari menumbuhkan semangat nasionalisme yang hidup dalam balutan budaya lokal,” ujar Prof Marniati dengan penuh semangat.

    Mengusung tema “Kebaya Warisan Budaya, Langkah Maju Perempuan Indonesia”, Ny. Mukarramah Fadhlullah menyampaikan bahwa kebaya bukan hanya simbol keanggunan, tetapi juga mencerminkan nilai-nilai luhur yang diwariskan dari generasi ke generasi. Ia mengajak seluruh perempuan Aceh untuk terus melestarikan kebaya, tidak hanya dalam peringatan Hari Kebaya, tetapi juga dalam keseharian.

    “Kebaya adalah wujud nyata dari kearifan lokal yang harus kita jaga. Ini bukan hanya pakaian, tetapi juga identitas yang menghubungkan kita dengan sejarah dan peradaban bangsa,” ungkap Mukarramah yang tampil anggun dengan kebaya bermotif khas Aceh.

    Acara ini turut dihadiri oleh perwakilan organisasi perempuan seperti Kongres Wanita Indonesia (Kowani), Dharma Wanita Persatuan (DWP) dari SKPA terkait, serta tokoh-tokoh perempuan dari berbagai sektor. Parade ini sekaligus menjadi ruang kolaborasi antarorganisasi perempuan untuk bersama-sama memajukan budaya nusantara.

    Rangkaian kegiatan berlangsung meriah, tidak hanya parade kebaya, tetapi juga diisi dengan bazar UMKM lokal yang memamerkan produk-produk khas Aceh, peragaan busana (fashion show) dari desainer lokal, dan lomba lagu tembang kenangan yang menghadirkan nuansa nostalgia dan budaya dalam suasana penuh kehangatan.

    Kegiatan ini menjadi bukti bahwa peringatan Hari Kebaya bukan hanya milik masa lalu, tapi bagian dari gerakan perempuan masa kini untuk menghidupkan kembali jati diri bangsa. Melalui parade ini, PIM bersama Prof Marniati dan para tokoh perempuan lainnya sukses menjadikan kebaya sebagai simbol gerakan budaya dan nasionalisme yang relevan hingga hari ini.
    Komentar

    Tampilkan

    Terkini