• Jelajahi

    Copyright © Aceh Nasional News
    Best Viral Premium Blogger Templates

    Iklan

    Category 2

    BI dan TPID Aceh Perkuat Ketahanan Pangan Lewat Pelatihan Budidaya Cabai “Subur Berkelanjutan

    10/17/25, Jumat, Oktober 17, 2025 WIB Last Updated 2025-10-17T04:45:42Z

    Aceh Jaya, 16 Oktober 2025 – Dalam upaya memperkuat ketahanan pangan dan menjaga stabilitas harga komoditas strategis, Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPwBI) Provinsi Aceh bersama Pemerintah Kabupaten Aceh Jaya menggelar Pelatihan Budidaya Cabai “Subur Berkelanjutan” pada 15–16 Oktober 2025 di Gampong Ujong Muloh, Aceh Jaya.

    Kegiatan ini menjadi bagian dari implementasi Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP) dan sinergi Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Aceh dalam mendukung strategi 4K — Ketersediaan pasokan, Keterjangkauan harga, Kelancaran distribusi, dan Komunikasi efektif.

    Pelatihan dibuka oleh Deputi Kepala Perwakilan BI Aceh, Hertha Bastiawan, serta dihadiri oleh Asisten Perekonomian dan Pembangunan Setdakab Aceh Jaya, Jhoni Saputra, S.Si., yang mewakili Bupati Aceh Jaya. Hadir pula perwakilan dari Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Gampong (DPMG) Aceh, Dinas Pertanian Aceh Jaya, serta pemilik PT Rayeuk Aceh Utama (Capli), Murtala Hendra Syahputra dan Yuliana. Kegiatan ini juga diikuti oleh kelompok tani (Poktan) cabai dari Aceh Jaya, Aceh Barat Daya, Aceh Selatan, dan Subulussalam.

    Latih Petani Cabai Ramah Lingkungan dan Digital

    Pelatihan berfokus pada peningkatan kapasitas teknis petani cabai melalui pendekatan pertanian organik dan digital farming. Peserta diajarkan penggunaan teknologi dekomposer Microbacter Alfafa (MA-11) — hasil inovasi SMK Pembangunan Pertanian (PP) Saree yang dikembangkan dengan dukungan BI sejak 2022.
    Teknologi ini membantu memperbaiki unsur hara tanah, mengendalikan hama secara alami, serta menghasilkan produk cabai yang lebih sehat dan berkelanjutan.

    Selain itu, petani juga diperkenalkan pada teknologi Internet of Things (IoT) untuk memantau kelembaban tanah, suhu, dan kebutuhan pemupukan secara presisi melalui aplikasi ponsel. Inovasi ini diharapkan meningkatkan produktivitas sekaligus mengurangi ketergantungan pada pupuk kimia.

    Cabai Penyumbang Inflasi

    Hertha Bastiawan dalam sambutannya menekankan pentingnya penguatan kapasitas petani dalam menjaga kestabilan harga.

    “Cabai merah merupakan salah satu komoditas utama penyumbang inflasi di Aceh, dengan andil sebesar 0,68 persen month-to-month pada September 2025, naik dari 0,15 persen pada bulan sebelumnya. Fluktuasi harga cabai masih tinggi, dengan volatilitas rata-rata mencapai 30 persen,” ujarnya.
    “Karena itu, inovasi pertanian berkelanjutan dan pemangkasan rantai pasok menjadi kunci menjaga stabilitas harga sekaligus kesejahteraan petani,” tambahnya.

    Dukungan Pemerintah Daerah

    Asisten Perekonomian dan Pembangunan Setdakab Aceh Jaya, Jhoni Saputra, menyambut baik inisiatif BI Aceh yang dinilai langsung menyentuh kebutuhan petani di lapangan.

    “Kami mengapresiasi langkah Bank Indonesia yang tidak hanya fokus pada kebijakan makro, tetapi juga hadir mendampingi petani. Pelatihan ini sangat penting agar petani Aceh Jaya dapat meningkatkan produksi dan berkontribusi pada pengendalian inflasi,” katanya.

    Bangun Kemitraan Petani dan Dunia Usaha

    Sebagai bagian dari kegiatan, dilakukan pula penandatanganan komitmen kerja sama antara PT Rayeuk Aceh Utama (Capli) dan kelompok tani cabai Aceh Jaya untuk memperkuat rantai pasok dan hilirisasi komoditas cabai. Model kemitraan ini diharapkan menjadi contoh kolaborasi berkelanjutan antara petani dan pelaku usaha di sektor pertanian Aceh.

    Menutup kegiatan, BI Aceh menegaskan komitmennya untuk terus bersinergi dengan pemerintah daerah, dunia usaha, dan masyarakat dalam menjaga stabilitas harga pangan strategis.

    “Melalui semangat GNPIP dan strategi 4K, kami optimistis Aceh dapat mencapai inflasi yang rendah, stabil, dan terkendali, dengan masyarakat dan petani yang semakin sejahtera,” pungkas Hertha.

    Informasi lebih lanjut mengenai program BI Aceh dapat diakses melalui akun Instagram resmi @bank_indonesia_aceh.


    Apakah Anda ingin versi ini disesuaikan untuk media daerah (gaya berita ringan dan populer) atau tetap gaya korporat-ekonomi seperti ini?
    Saya bisa ubah nada bahasanya agar lebih pas dengan target pembacanya.

    Komentar

    Tampilkan

    Terkini