Pidie Jaya Wardiani 40 tahun, berprofesi sebagai tukang cuci, rumah yang dihuninya baru tiga bulan jatuh ke sungai diakibatkan hujan deras menerjang kabupaten Pijay, sehingga meluapnya sungai Krueng lungputu, Selasa, (18/01/22).
Wanita paru baya asal Gampong Siren, kecamatan Bandar baru, kabupaten Pidie jaya itu yang keseharian nya sebagai tukang cuci antar rumah ke rumah dengan berpenghasilan hanya sebatas menumpang hidup, sebab, penghasilan didapatkan nya tidak menentu.
"Terkadang hanya cukup untuk makan saja, ditambah lagi biaya anak yang masih duduk di bangku SMP", curhat Wardiani.
Pengakuan yang kami(media) terima dari Wardiani, rumah yang baru di huninya itu baru ditempati tiga bulan, hujan deras serta meluapknya air sungai Krueng lungputu, mengakibatkan dapur serta pondasi rumah nya terkeruk air, sehingga rumah nya terjatuh ke sungai.
Paska banjir pertama tiga hari berturut-turut dapur nya saja yang tergesek, kemudian tadi malam menjelang subuh rumah yang jatuh, lanjut Wardiani. Jadi Wardiani terpaksa nginap kerumah tetangga.
Rumah dengan kontruksi papan itu dengan bersusah payah ia bangun dengan berutang sana sini, agar mampu menyelesaikan rumah yang dimaksud.
Disamping itu, kecamatan yang sama, Bandar baru, kab, pijay, Gampong Udeung, rumah milik Muhammad Yakob 60 tahun, rumahnya tidak jauh dari rumah Wardiani tempati tidak jauh beda nya dengan kondisi musibah yang dialami Wardiani.
Ada harapan kepada pemerintah kab, pijay, Hunian dua warga miskin yang hanya rentang jarak nya cuma satu meter dari abrasi sungai Krueng lungputu mampu mengatasi persoalan klasik ini dengan membangun tebing sebagai penahan. Harapnya.