Dalam sambutannya, Prof. Marniati menekankan bahwa peran pemuda sangat vital dalam struktur kepartaian. Menurutnya, semangat dan energi kaum muda adalah kekuatan utama dalam membangun dan menggerakkan partai agar tetap relevan dengan dinamika zaman dan aspirasi rakyat.
“Bung Karno pernah berkata, ‘Berikan saya 10 pemuda, niscaya saya akan mengguncang dunia’. Kalimat ini bukan hanya retorika, tapi sebuah pesan kuat tentang pentingnya peran pemuda dalam perubahan,” ujar Marniati penuh semangat.
Ia juga menegaskan bahwa pembentukan Angkatan Muda Perjuangan Aceh bukan sekadar pelengkap organisasi, melainkan fondasi utama dalam mendorong transformasi politik, sosial, dan ekonomi di tengah masyarakat. Menurutnya, sayap pemuda ini akan menjadi motor penggerak program-program pemberdayaan, pelatihan keterampilan, kepemimpinan, serta kewirausahaan berbasis komunitas.
“Kita percaya Angkatan Muda Perjuangan Aceh akan menjadi pionir gerakan pemuda yang progresif, dinamis, dan bermanfaat bagi masyarakat luas,” tambahnya.
Sementara itu, T. Habibie Minerva yang hadir bersama puluhan tokoh muda menyatakan kesiapannya menerima amanah tersebut. Ia bertekad akan menjadikan Angkatan Muda sebagai kekuatan militan dalam menyuarakan aspirasi rakyat dan membesarkan PPA ke seluruh pelosok Bumi Aceh di 23 kabupaten kota
“Kami siap bergerak, bersama Sekjend AMPA
M.Nurcahyadi SH menyatukan potensi anak-anak muda Aceh, membangun kekuatan dari desa hingga kota. Kami akan menjadikan Partai Perjuangan Aceh sebagai rumah besar bagi pemuda yang ingin berkarya dan berkontribusi nyata,” tegas Habibie.
