• Jelajahi

    Copyright © Aceh Nasional News
    Best Viral Premium Blogger Templates

    Iklan

    Category 2

    EDUKASI AIR BERSIH BERBASIS TEKNOLOGI IoT UNTUK GENERASI DAN LINGKUNGAN YANG SEHAT

    9/22/25, Senin, September 22, 2025 WIB Last Updated 2025-09-22T08:45:48Z
    Aceh Besar – Upaya meningkatkan kesadaran siswa tentang pentingnya air bersih terus dilakukan. Tim Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tematik 2025 Fakultas Teknik, Universitas Syiah Kuala bersama dosen pembimbing menggelar rangkaian kegiatan edukasi dan praktik teknologi monitoring air berbasis IoT di Sekolah Menengah Atas Swasta (SMAS) Babul Maghfirah.


    Kegiatan ini bertujuan meningkatkan kesadaran siswa mengenai pentingnya kualitas air bersih bagi kesehatan tubuh serta kelestarian lingkungan. Dalam kegiatan tersebut, para siswa mendapatkan materi mengenai bahaya air tercemar, cara menjaga kebersihan air di lingkungan sekitar, serta peran generasi muda dalam menjaga keberlanjutan sumber daya air. 


    Rangkaian kegiatan dimulai pada 30 Agustus 2025, dengan sosialisasi bertajuk “Edukasi dan Sosialisasi Pentingnya Kualitas Air dalam Menciptakan Generasi dan Lingkungan yang Sehat” yang disampaikan oleh Prof. Dr. Muhammad Dani Supardan, ST., MT. Dalam paparannya, beliau menekankan peran vital kualitas air dalam menjaga kesehatan tubuh manusia dan menciptakan lingkungan yang berkelanjutan. 

    *[Gambar 1]*
    Penyampaian materi Kualitas Air Bersih oleh Bapak Prof. Dr. Muhammad Dani Supardan,ST., MT., Sabtu (30/8)

     “Air bersih bukan hanya kebutuhan dasar, tetapi juga penentu masa depan generasi yang sehat. Melalui kegiatan ini kami ingin menanamkan kesadaran sejak dini kepada para siswa agar lebih peduli terhadap kualitas air di lingkungan mereka,” ujar Prof. Dani Supardan dalam penyampaiannya.


    Kegiatan berlanjut pada 20 September 2025 dengan praktik pengenalan dan penggunaan Alat Monitoring Air Berbasis Internet of Things (IoT). Dalam sesi ini, siswa diperkenalkan pada teknologi yang mampu memantau parameter kualitas air secara digital. Presentasi menggunakan materi PowerPoint dengan judul “Alat Monitoring Air Berbasis IoT” yang menjelaskan konsep dasar serta fungsi dari alat tersebut turut dipaparkan oleh Anggota Tim KKN sebelum praktik dimulai.


    *[Gambar 2]*
    Pemberian materi pengenalan terhadap Alat Monitoring Air Berbasis IoT yang dilengkapi dengan sensor Suhu, pH, Turbidity (kekeruhan) dan TDS, Sabtu (20/9)


    Dalam kegiatan ini, siswa diperkenalkan pada teknologi yang mampu memantau beberapa parameter kualitas air secara digital. Sensor yang digunakan dalam alat tersebut dapat mengukur suhu, tingkat keasaman atau pH, kekeruhan air atau turbidity, serta kadar zat terlarut atau TDS. Melalui sensor ini, siswa dapat melihat secara langsung bagaimana data kualitas air ditampilkan secara real-time sehingga lebih mudah untuk dipahami. 
    Suasana kegiatan berlangsung sangat antusias, terutama ketika para siswa mencoba praktik pengukuran dengan alat monitoring tersebut. Mereka terlihat tertarik dengan bagaimana perubahan kondisi air dapat langsung ditangkap oleh sensor dan ditampilkan dalam bentuk data digital. Hal ini memberikan pengalaman baru yang tidak hanya menambah pengetahuan, tetapi juga memperluas wawasan mereka tentang peran teknologi dalam menjaga kualitas lingkungan.


    *[Gambar 3]*
    Praktik penggunaan Alat Monitoring Air Berbasi IoT Bersama dengan siswa/I SMAS Babul Maghfirah, Sabtu (20/9)


    Kepala SMAS Babul Maghfirah menyampaikan apresiasinya terhadap kegiatan ini. Menurutnya, rangkaian edukasi dan praktik yang diadakan bersama tim KKN serta dosen pembimbing bukan hanya menambah ilmu bagi siswa, tetapi juga melatih kepedulian terhadap isu lingkungan yang sangat penting. Ia berharap siswa dapat menerapkan pemahaman ini dalam kehidupan sehari-hari dan menjadi generasi yang lebih peduli terhadap kebersihan air serta keberlanjutan lingkungan.


    Dengan adanya kegiatan ini, tim KKN menekankan bahwa edukasi sejak dini mengenai kualitas air merupakan langkah penting dalam menciptakan generasi yang sehat. Pengenalan teknologi monitoring berbasis IoT menjadi nilai tambah, karena siswa tidak hanya memahami konsep dasar kualitas air, tetapi juga mengenal inovasi teknologi yang dapat digunakan untuk menjawab tantangan lingkungan di masa depan.Kepala SMAS Babul Maghfirah, [Bapak Afrianto], menyambut baik kegiatan ini. Ia berharap edukasi tersebut dapat menumbuhkan sikap peduli siswa terhadap lingkungan, khususnya dalam menjaga ketersediaan air bersih.
    “Kami sangat mengapresiasi kegiatan ini. Semoga anak-anak bisa menerapkan ilmu yang mereka dapatkan, sehingga tercipta generasi yang sehat dan lingkungan sekolah yang lebih bersih,” ungkapnya.
    Kegiatan ditutup dengan pesan motivasi dari tim KKN agar para siswa terus menjaga kebersihan lingkungan sekitar. Harapannya, edukasi ini menjadi langkah awal dalam menciptakan generasi yang sehat sekaligus mendukung terciptanya lingkungan yang berkelanjutan.


    “Alat monitoring kualitas air ini dilengkapi dengan display monitor dan teknologi IoT untuk memudahkan pemantauan dari jauh. Pembuatan alat ini merupakan bagian dari hibah Pengabdian kepada Masyarakat Berbasis Produk PkMBP) skema Teknologi Tepat Guna (TTG). Harapan kami, alat ini tidak hanya berfungsi sebagai alat pendeteksi kualitas air di sekitar lingkungan sekolah dan asrama, tetapi juga menjadi bahan ajar dalam mata pelajaran Prakarya dan Kewirausahaan (PKWU). Menurut sekolah, muatan materi rekayasa dalam PKWU masih perlu diperkaya—dan inilah kesempatan bagi Dosen dan Mahasiswa KKN USK mengimplementasikan ilmu dan berkolaborasi untuk menciptakan solusi berbasis teknologi yang berdampak langsung pada masyarakat dan lingkungan” ungkap Ibu Dr.Ir. Nanda Suriaini, S.T., M.T selaku ketua Tim KKN Tematik[]

    Kegiatan edukasi dan sosialisasi ini diselenggarakan oleh Dr. Ir. Nanda Suriaini, S.T., M.T. selaku ketua tim, dengan didampingi oleh Dr. Satriani, S.TP., M.T. dan Prof. Dr. Muhammad Dani Supardan, S.T., M.T.. Dalam pelaksanaannya, tim KKN Tematik 2025 turut serta membantu secara aktif. Adapun anggota tim mahasiswa yang terlibat adalah Muhammad Rafi Daeng Musyaari, Muhammad Azkia Amirullah, Ilham Rahman, Putri Farisya Nabila, Rukhma Ardana, Sofia, Sri Pebri Mulianti, dan Muhammad Fariz. Kehadiran mahasiswa ini menjadi energi tambahan sehingga kegiatan berjalan lancar dan semakin memberikan manfaat bagi para siswa maupun lingkungan sekolah.

    *[Gambar 4]*
    Alat Monitoring Air Berbasis IoT yang dilengkapi dengan 4 parameter sensor

    Pengusul Berita: Putri Farisya Nabilamber 2025
    Komentar

    Tampilkan

    Terkini