• Jelajahi

    Copyright © Aceh Nasional News
    Best Viral Premium Blogger Templates

    Iklan

    Category 2

    Perayaan HUT Pidie ke-514, Musisi "Nyawöung" Kenang Pembredelan Era Konflik Aceh

    Redaktur
    9/17/25, Rabu, September 17, 2025 WIB Last Updated 2025-09-16T18:12:27Z

     


    Sigli - Dalam perayaan Hari Ulang Tahun Pidie ke-514, sorotan juga tertuju pada musisi yang terlibat dalam proyek album dan kaset bertajuk Nyawöung. 


    Karya musik ini memiliki sejarah kelam, pernah dibredel oleh militer di tengah memanasnya konflik bersenjata di Aceh.


    Proyek Nyawöung sendiri dikerjakan dalam kurun waktu sekitar tiga bulan pada tahun 2000, menyusul rentetan peristiwa berdarah yang mengguncang Aceh pada tahun 1999.


    Bagi Cut Aja Rizka, menjadi vokalis utama untuk lagu "Haro Hara" kala itu memikul beban moral yang berat. 


    "Lagu Haro Hara ini menceritakan langsung peristiwa yang terjadi, walaupun memang tidak diceritakan syairnya secara panjang atau dijelaskan, cuma disebut tempat saja, tetapi kita langsung terbayang," ungkap Cut Aja Rizka.


    "Haro hara", dalam bahasa Aceh, bermakna huru-hara. Lagu ini merupakan gambaran pilu Aceh yang kala itu luluh lantak oleh konflik bersenjata, diwarnai pula dengan serangkaian pembantaian yang dilakukan oleh militer Indonesia.


    Lagu "Haro Haro" secara spesifik mengabadikan empat tragedi kemanusiaan yang terjadi di Aceh, dengan tiga di antaranya berlangsung secara berurutan pada tahun 1999. Keempat peristiwa memilukan tersebut meliputi:  


    Tragedi Arakundoe pada 3 Februari 1999. Tragedi Simpang KKA pada Mei 1999. Peristiwa Tengku Bantaqiah pada Juli 1999. Serta peristiwa di Rumoh Geudong.

    Komentar

    Tampilkan

    Terkini