Pidie, Turnamen Trofeo Piala ZF84 (Zulfazli SE, MM) berlangsung panas dan penuh kejutan. Digelar di Lapangan GS Minisoccer Sigli pada Jumat malam, 10 Oktober 2025, turnamen ini akhirnya menobatkan Tim Cahaya Intan sebagai juara setelah unggul lewat selisih gol tipis atas pesaing terdekatnya, CV Makmur Mila.
Kedua tim sama-sama mengoleksi 7 poin, namun Cahaya Intan berhak atas gelar juara berkat produktivitas gol lebih baik—7 gol berbanding 4 gol milik Makmur Mila dalam empat pertandingan.
Trofeo yang diikuti lima tim yakni Wacanda FC, Amuk Kupi, CV Makmur Mila, Cahaya Intan, dan tim tuan rumah ZF84 ini menyajikan laga-laga seru sejak peluit pertama dibunyikan.
Awal Kurang Meyakinkan, Cahaya Intan Bangkit
Laga pembuka mempertemukan Cahaya Intan versus CV Makmur Mila. Pertandingan berlangsung ketat, namun gol tunggal sang kapten Pon menjadi pembeda dan memastikan kemenangan 1–0 untuk Makmur Mila.
Cahaya Intan yang sempat terpukul akhirnya bangkit di laga kedua. Tim yang diperkuat Zidan dkk tampil menawan dan menundukkan Wacanda FC dengan skor telak 3–0. Momentum positif itu berlanjut saat mereka membungkam tuan rumah ZF84 juga dengan skor 3–0, membuat mereka kembali dalam jalur perebutan gelar.
Pada laga penentuan, Cahaya Intan hanya mampu bermain imbang 1–1 melawan Amuk Kupi, namun hasil itu sudah cukup untuk memastikan mereka keluar sebagai juara berkat selisih gol lebih baik dari rival utama, CV Makmur Mila.
CV Makmur Mila yang tampil konsisten harus puas di posisi runner-up, disusul Amuk Kupi di urutan ketiga. Wacanda FC menempati posisi keempat, sementara ZF84 menutup turnamen di dasar klasemen meski menorehkan kemenangan manis di laga terakhir.
Gol Spektakuler Zulfazli Jadi Sorotan
Momen paling menyita perhatian terjadi di laga terakhir antara ZF84 dan Wacanda FC. Presiden ZF84, Zulfazli SE, MM, tampil impresif dengan mencetak dua gol berkelas.
Pertama, ia sukses mengeksekusi tendangan penalti dengan tenang setelah pemain Wacanda melakukan handball di kotak terlarang. Tak berhenti di situ, Zulfazli kembali mencetak gol spektakuler lewat tendangan melengkung maut yang tak mampu dijangkau kiper Safuadi Mane. Bola meluncur indah ke pojok atas gawang, membuat penonton bersorak kagum.
Kemenangan 2–0 menjadi hiburan tersendiri bagi ZF84, sekaligus menutup rentetan tiga kekalahan sebelumnya.
ZF84, Tim Bertabur Bintang yang Belum Beruntung
Meski finis di dasar klasemen, ZF84 tetap menjadi salah satu tim paling menarik di turnamen ini. Skuad mereka diisi oleh sejumlah pemain berbakat seperti Faris Ronaldo, Edo, Jamhur, Rizal, Boriel, Harmadi LW, Rijal Ali, Herman dan Kamarullah—nama-nama yang dikenal punya kemampuan teknik tinggi dan pengalaman di lapangan hijau.
Sayangnya, kombinasi bintang tersebut belum mampu memberikan hasil maksimal.Di tiga laga awal, mereka tampak belum menemukan ritme permainan terbaik, sering kehilangan fokus di lini pertahanan, dan kurang tajam di depan gawang. Namun kemenangan terakhir memberi sinyal positif bahwa ZF84 memiliki potensi besar jika tetap solid di ajang berikutnya.
Presiden ZF84: “Sportivitas Lebih Penting dari Gelar”
Usai turnamen, Presiden ZF84, Zulfazli SE, MM, menyerahkan langsung trofi juara kepada tim Cahaya Intan. Ia mengapresiasi semangat dan sportivitas seluruh peserta yang telah menjadikan turnamen ini berlangsung meriah dan penuh persaudaraan.
“Selamat untuk Tim Cahaya Intan atas prestasi gemilang. Namun yang lebih penting, Trofeo ini menjadi ajang silaturahmi antarpecinta sepak bola di Pidie,” ujar Zulfazli.
Ia juga berharap turnamen semacam ini bisa terus berlanjut sebagai wadah pembinaan dan mempererat kebersamaan di kalangan pencinta olahraga.