MEUREUDU – Mengingat tingginya potensi bencana hidrometeorologi, Polres Pidie Jaya (Pijay) menggelar Apel Kesiapan Tanggap Darurat Bencana Tahun 2025 pada Rabu (5/11/2025) di Lapangan Apel Polres. Kegiatan ini, yang dipimpin oleh Kapolres AKBP Ahmad Faisal Pasaribu, menjadi momentum bagi seluruh unsur Forkopimda dan tim gabungan untuk memastikan kesiapan menghadapi cuaca ekstrem.
Dalam amanat Kapolri yang dibacakan, ditekankan bahwa Indonesia berada di peringkat ketiga negara dengan potensi bencana tertinggi di dunia (World Risk Index 2025). Peringatan khusus ditujukan pada kondisi cuaca terkini: 43,8% wilayah Indonesia telah memasuki musim hujan, dengan puncaknya diperkirakan terjadi pada November 2025 hingga Januari 2026, diperparah potensi La Niña.
Peningkatan curah hujan ini secara langsung memicu risiko bencana seperti banjir, tanah longsor, dan gelombang tinggi di berbagai wilayah, termasuk Pidie Jaya.
“Dalam menghadapi tantangan tersebut, kecepatan dan ketepatan respons menjadi faktor utama keberhasilan penanganan bencana,” kutip Kapolres dari amanat Kapolri.
Untuk menghadapi ancaman tersebut, Kapolri memberikan penekanan strategis, di antaranya Deteksi Dini dan Pemetaan: Lakukan kerja sama berkelanjutan dengan BMKG untuk pemetaan wilayah rawan.
Simulasi Rutin: Laksanakan simulasi tanggap bencana untuk meningkatkan kemampuan lapangan.
Apel ini dihadiri pasukan gabungan dari TNI–Polri, BPBD, Satpol PP WH, Tagana, Basarnas, dan PMI. Usai apel, Kapolres bersama Forkopimda meninjau kesiapan sarana dan prasarana serta menyaksikan simulasi tanggap bencana, menegaskan komitmen Pijay untuk memastikan negara selalu hadir di tengah rakyat saat situasi darurat.
