Dalam sembutanya, Aliman menerangkan Sekolah Lapang Cuaca Nelayan Aceh Tahun 2021 sebagai upaya untuk memberikan pemahaman kepada masyarakat dalam melakukan aktivitas penangkapan. SLCN juga bagian dari upaya pemerintah pusat melalui kementerian kelautan dan perikanan untuk meningkatkan kesejahteraan para nelayan Indonesia.
Selain itu, lanjutnya Sekolah Lapang Cuaca Nelayan Aceh, sebagai implementasi dalam mehujudkan pogram Nawaciata Kedaulatan Pangan dan Pengembangan Ekonomi Maritim dan Kelautan yang digagas oleh pemerintah pusat.
Lebih lanjutnya, Aliman juga menjelaskan dalam menghujudkan program Nawacita tidak hanya terfokus pada pambangunan fisik, namun hal serupa juga harus diperhatikan pada peningkatan kemanpuan masyarakat dalam memaknai Nawacita.
“Dalam hal ini masyarakat pesisir, khususnya masyarakat kepulauan sangat penting untuk memaknai artinya Nawacita yang sesungguhnya.
Maka hal tersebut diperlukan terobosan sebagai pilar utama untuk pengelolaan sumber daya kelautan dan pengembangan sumber daya manusia serta pertahanan.
“Sebagai Negara kepulauan Indonesia membutuhkan strategi dalam bidang keamanan, penegakan hukum dan keselamatan di laut, yang meliputi tata kelola dan kelembagaan di laut, ekonomi, infrastruktur, dan peningkatan kesejahteraan. Yang meliputi pengelolaan ruang laut, pelindungan lingkungan laut serta budaya bahari dan diplomasi maritim,” urainya.
Ia juga menerangkan Sekolah Cuaca Lapangan bagi Nelayan bagian dari cita-cita dan agenda pemerintahan Joko Widodo yang memfokuskan Indonesia sebagai Poros Maritim Dunia.
Dalam mengawal visi laut masa depan bangsa dan mendukung misi nawacita yang diamanatkan Presiden Joko Widodo Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) terus mendorong pertumbuhan sektor kelautan dan perikanan dengan berbagai kebijakan. Demikian ungkap kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Aceh, Aliman, S.Pi. M.Si. (*)
