Penyaluran bantuan dilakukan di dua lokasi, yakni Gampong Tingkeum Manyang dan Gampong Kulu. Kegiatan ini menjadi titik keempat dari rangkaian distribusi bantuan Bank Indonesia bagi korban bencana di Aceh. Sebelumnya, bantuan telah disalurkan ke Aceh Tengah (Rembele/Takengon), Meureudu Kabupaten Pidie Jaya, serta Kota Lhokseumawe.
Distribusi bantuan dilakukan melalui berbagai moda transportasi, baik darat, laut, maupun udara, menyesuaikan dengan kondisi akses menuju wilayah terdampak.
Deputi Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Aceh, Hertha Bastiawan, menyampaikan bahwa bantuan logistik tersebut merupakan hasil penghimpunan donasi dari seluruh insan Bank Indonesia se-Nusantara, meliputi pegawai di daerah, Kantor Pusat, para pensiunan, hingga mitra kerja Bank Indonesia di seluruh Indonesia.
“Alhamdulillah, kami dapat menyalurkan bantuan berupa kebutuhan dasar masyarakat. Ini merupakan wujud nyata kepedulian dan solidaritas Bank Indonesia kepada saudara-saudara kita yang terdampak musibah,” ujar Hertha.
Adapun bantuan yang disalurkan meliputi beras sebanyak satu ton sebagai kebutuhan pokok pangan, air mineral, mi instan, perlengkapan ibadah, serta paket bantuan lainnya yang difokuskan untuk memenuhi kebutuhan dasar harian masyarakat.
Hertha menambahkan, proses penyaluran bantuan dilakukan dengan penuh kehati-hatian serta berkoordinasi dengan pemerintah daerah dan keuchik setempat, guna memastikan bantuan tepat sasaran dan diterima oleh warga yang paling membutuhkan.
Ia juga menegaskan bahwa Bank Indonesia masih membuka peluang penyaluran bantuan tambahan untuk memberikan manfaat yang lebih luas bagi masyarakat dalam masa pemulihan pascabencana.
“Kami sangat berempati atas kondisi yang dihadapi masyarakat korban banjir dan longsor. Semoga bantuan ini dapat meringankan beban mereka dan menghadirkan harapan baru di tengah proses pemulihan. Kami mengimbau masyarakat untuk tetap bersabar dan saling mendukung,” tambahnya.
Bank Indonesia Aceh menegaskan komitmennya untuk terus hadir di tengah masyarakat, tidak hanya melalui bantuan kemanusiaan, tetapi juga dalam mendukung pemulihan ekonomi serta kelancaran layanan sistem pembayaran di wilayah terdampak. Kolaborasi lintas sektor dan dukungan seluruh elemen masyarakat diharapkan dapat mempercepat pemulihan pascabencana di Aceh.[]
