Pidie — ANN
Pelaksanaan kenduri APAM di JURONG KUPULA acara tersebut juga hadir bapak wakil bupati pidie, tks kepada pemuda, ibu2 dari Kampung Jurong Kupula maupun ibu2 dari kampung lainnya yg sdh hadir untuk sukses acara hadir, kepada pemuda jrg kupula. terkenal kaya dengan kuliner khas dan bercita rasa tinggi. Sebut saja misalnya sejumlah kuliner tradisional sudah mulai tak diminati generasi muda.
Di Aceh tradisional, seperti meuseukat, lughok, timphan, apam. Namun, keberadaan makanan khas semakian tergerus oleh gempuran kuliner dari daerah atau negara lain.
Untuk melestarikan dan memperkenalkan kuliner tradisional menggelar kenduri apam di Jurong Kupula. kecamatan Indra jaya Minggu (24/3/2019). Apam merupakan makanan yang dibuat dari campuran tepung beras, santan, air kelapa, air putih, dan garam serta gula pasir. Apam dimasak di sebuah pinggan tanah (cuprok tanoh). Ia mirip seperti serabi, namun ukurannya sedikit lebih besar.
Cuprok Tanoh, tempat memasak apam.
menuangkan adonan apam ke dalam cuprok tanoh,
Adonan apam dimasukkan ke dalam cetakan (cuprok tanoh). |
Adonan cair yang telah diolah tersebut, kata Wakil Bupati pidie, dimasukkan ke dalam cetakan (cuprok tanoh).
“Tapi yang kita masak hari ini, bahannya sudah dimodifikasi. Kita berikan beberapa cita rasa, misalnya ada telur ayam dan sari daun pandan,” ujarnya.
Apam bisa dikonsumsi dengan kuah tuhe atau baluran parutan kelapa dan gula. Kuah tuhe dibuat dengan santan kental, pisang, nangka, dan gula.
Di Aceh, apam biasanya dimasak pada bulan Rajab atau menjelang peringatan Isra Miraj pada 27 Rajab saban tahun Hijriyah. Bulan Rajab juga dikenal sebagai bueleun apam dalam almanak Aceh.
“Pada malam memperingati Isra Miraj, masyarakat berkumpul di meunasah, masjid, atau di rumah-rumah untuk mendengarkan riwayat Isra Miraj,” kata Kepala Bidang Pengembangan Pemesiuman dan Sejarah Keperbukalaan, menyebutkan, ujar wakil bupati Pidie berupaya agar makanan khas Aceh tak hilang tergerus zaman.( Said)