• Jelajahi

    Copyright © Aceh Nasional News
    Best Viral Premium Blogger Templates

    Iklan

    Category 2

    Orang Tua Tak Jadi Takut Imunisasi Anak yang Terjangkit Polio di Aceh

    11/21/22, Senin, November 21, 2022 WIB Last Updated 2022-11-21T06:31:29Z
    ANN - Banda Aceh: Seorang anak berinisial A, 7, di Kabupaten Pidie, Aceh, terinfeksi virus polio atau lumpuh layu. A diketahui tidak pernah mendapatkan imunisasi dasar, khususnya vaksin polio.


    Si anak ini memang imunisasinya tidak ada, jadi tidak ada di (data) vaksinasi atau tidak ada imunisasi polio," kata Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan (Dinkes) Aceh, Iman Murahman, (Minggu, 20/12).


    Iman menerangkan orang tua sang anak memang mengambil tindakan tak melakukan imunisasi karena anjuran beberapa pihak. Menurut penilaian orang tua, anak yang kejang tak perlu diberikan imunisasi.


    Sehingga orang tuanya mengikuti dan memang hingga saat ini pemberian imunisasi kepada anak ini tidak ada," ujarnya.


    Pihaknya menjelaskan, karena capaian imunisasinya rendah sehingga pada saat virus polio itu masuk, anak tersebut dengan mudah terinfeksi.


    Seharusnya jika mendapatkan imunisasi rutin dan mendapatkan tetesan polio dan vaksin injeksi tipe 2 itu sebenarnya walaupun virusnya ada tapi tidak akan terkena lumpuh," jelasnya.

    _Polio hanya dapat dicegah dengan imunisasi_


    Polio adalah penyakit yang sangat menular dan dapat menyebabkan kelumpuhan permanen bahkan kematian terutama pada anak usia < 5 tahun yang tidak diimunisasi polio secara lengkap. Gejala awal polio antara lain adalah demam, kelelahan, sakit kepala; muntah; kekakuan di leher, nyeri di tungkai.
    Virus polio masuk ke dalam tubuh melalui mulut, bersumber dari air atau makanan yang telah terkontaminasi dengan kotoran/tinja orang yang terinfeksi.


    Gejala biasanya muncul setelah 7-10 hari setelah terinfeksi, namun juga dapat terjadi dalam rentang 4-35 hari. Virus di tinja dapat bertahan selama 3-6 minggu, sehingga perilaku BABS meningkatkan risiko infeksi polio.


    Tidak ada obat untuk polio. Tatalaksana kasus lebih ditekankan pada tindakan suportif dan pencegahan terjadinya cacat, sehingga anggota gerak diusahakan kembali berfungsi senormal mungkin. Penemuan dini dan perawatan dini penting untuk mempercepat kesembuhan dan mencegah bertambah beratnya cacat.


    Penyakit polio sangat berbahaya namun mudah di cegah dengan imunisasi polio lengkap serta melakukan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) seperti BAB di jamban,cuci tangan pakai sabun dan menggunakan air matang untuk makan dan minum,tutup dr.iman
    Komentar

    Tampilkan

    Terkini