Fajri, petani berusia 25 tahun, tinggal bersama istri dan dua anaknya di sebuah rumah sederhana yang selama bertahun-tahun gelap ketika malam tiba. Begitu juga Sarmusir, seorang kuli angkut pasar yang menggantungkan hidup dari penghasilan pas-pasan, bersama keluarganya kini merasakan perubahan lewat program Light Up The Dream (LUTD) yang dijalankan oleh PLN ULP Lambaro.
“Selama ini kami belajar dan bekerja dalam terang lilin atau senter seadanya. Setelah ada listrik, anak-anak bisa belajar dengan lebih baik di malam hari. Istri saya juga lebih mudah beraktivitas,” kata Fajri, yang suaranya menunjukkan kebahagiaan sekaligus kelegaan.
Sarmusir menambahkan, “Pendapatan kami terbatas. Listrik ini sangat membantu. Anak-anak juga lebih aman saat malam.”
Program LUTD bukan hanya soal memasang kabel dan meteran listrik. Menurut Joni Faisal, Manager PLN ULP Lambaro, program ini untuk memberi dampak lebih dari sekadar penerangan listrik, tetapi juga membuka peluang pendidikan dan kehidupan yang lebih baik untuk keluarga prasejahtera.
General Manager PLN UID Aceh, Mundhakir, menegaskan komitmen PLN untuk terus menjalankan program ini agar akses listrik dapat dinikmati merata di seluruh wilayah Aceh. “Listrik merupakan bagian penting dari kehidupan modern, bukan hanya soal penerangan, tetapi juga kesempatan untuk maju,” ujarnya.
Kini, malam di Lamleupung tak lagi kelabu. Di bawah cahaya yang baru menyala, Fajri, Sarmusir, dan anak-anak mereka menatap masa depan dengan lebih optimis dan penuh harapan.
