• Jelajahi

    Copyright © Aceh Nasional News
    Best Viral Premium Blogger Templates

    Iklan

    Category 2

    Kredit Perbankan Tumbuh 7,56 Persen, Sektor Keuangan Tetap Stabil

    10/09/25, Kamis, Oktober 09, 2025 WIB Last Updated 2025-10-09T13:40:09Z

    Jakarta, Oktober 2025 — Kinerja intermediasi perbankan nasional tetap stabil di tengah ketidakpastian ekonomi global. Berdasarkan data Otoritas Jasa Keuangan (OJK), penyaluran kredit perbankan pada Agustus 2025 tumbuh 7,56 persen secara tahunan (yoy) menjadi Rp8.075 triliun, meningkat dibandingkan 7,03 persen pada Juli 2025.

    Pertumbuhan kredit terutama ditopang oleh peningkatan di seluruh jenis kredit. Kredit Investasi mencatat kenaikan tertinggi sebesar 13,86 persen yoy, diikuti Kredit Konsumsi yang naik 7,89 persen, dan Kredit Modal Kerja tumbuh 3,53 persen. Dari sisi debitur, kredit korporasi meningkat 10,79 persen, sementara kredit UMKM tumbuh tipis 1,35 persen.

    Beberapa sektor ekonomi menunjukkan ekspansi kuat. Sektor pertambangan dan penggalian naik 20,13 persen, pengangkutan dan pergudangan tumbuh 22,53 persen, serta aktivitas jasa lainnya melonjak 28,35 persen.

    Di sisi penghimpunan dana, Dana Pihak Ketiga (DPK) juga meningkat 8,51 persen yoy menjadi Rp9.385,8 triliun. Peningkatan terbesar berasal dari giro yang naik 15,01 persen, disusul tabungan 5,52 persen, dan deposito 5,73 persen.

    Likuiditas perbankan nasional tetap kuat. Rasio Alat Likuid terhadap Non-Core Deposit (AL/NCD) tercatat sebesar 120,25 persen dan Alat Likuid terhadap Dana Pihak Ketiga (AL/DPK) mencapai 27,25 persen, jauh di atas ketentuan minimum masing-masing sebesar 50 persen dan 10 persen. Liquidity Coverage Ratio (LCR) pun berada di posisi aman yakni 202,62 persen.

    Sejalan dengan kebijakan moneter, penurunan BI Rate turut diikuti oleh turunnya suku bunga perbankan. Suku bunga kredit investasi turun 44 basis poin menjadi 8,42 persen, sedangkan kredit modal kerja turun 31 basis poin menjadi 8,56 persen. Suku bunga deposito rupiah juga menurun ke 5,24 persen dari 5,36 persen pada bulan sebelumnya.

    Kualitas kredit perbankan tetap sehat. Rasio Non-Performing Loan (NPL) gross stabil di 2,28 persen, NPL net sebesar 0,87 persen, dan Loan at Risk (LaR) di 9,73 persen, mendekati kondisi pra-pandemi.

    Dari sisi ketahanan, rasio permodalan (Capital Adequacy Ratio/CAR) perbankan berada di level tinggi 26,03 persen, menjadi bantalan kuat untuk mengantisipasi potensi risiko global.

    Tak hanya itu, inovasi digital juga mencatat tren positif. Segmen Buy Now Pay Later (BNPL) di sektor perbankan tumbuh pesat dengan baki debet kredit mencapai Rp24,33 triliun atau naik 32,35 persen yoy, mencakup 29,33 juta rekening aktif.

    Dalam pengawasan industri, OJK menegaskan komitmen menjaga integritas sektor keuangan dengan mencabut izin usaha PT Bank Pembiayaan Rakyat Syariah (BPRS) Gayo Perseroda di Aceh Tengah, efektif sejak 9 September 2025.

    Kinerja positif sektor perbankan ini menunjukkan ketahanan dan peran intermediasi yang tetap kuat, sekaligus menjadi penopang penting bagi pertumbuhan ekonomi nasional di tengah dinamika global yang terus berubah.


    Apakah Anda ingin saya bantu tambahkan kutipan resmi dari juru bicara OJK agar berita ini lebih hidup (misalnya untuk keperluan publikasi di media)?

    Komentar

    Tampilkan

    Terkini