Dalam kegiatan tersebut, Saprina Salim, M.Kes dari BKKBN Aceh hadir sebagai narasumber utama. Ia menegaskan bahwa sekolah lansia merupakan upaya penting dalam meningkatkan kualitas hidup para orang tua agar tetap sehat, aktif, dan terlibat dalam kegiatan sosial.
“Sekolah lansia bukan hanya tempat belajar, tetapi ruang bagi para lansia untuk menjaga kesehatan, memperkuat hubungan sosial, serta tetap merasa dihargai. Lansia harus tetap aktif dan mandiri,” ujar Saprina.
Ia menambahkan bahwa pembinaan yang dilakukan secara rutin mampu mengurangi risiko penyakit tidak menular, meningkatkan kesehatan mental, dan mencegah rasa kesepian pada lansia.
Selain penyuluhan kesehatan, kegiatan ini juga menghadirkan Muhibuddin, S.K.M., M.K.M, seorang direktur sekaligus praktisi akupuntur. Dalam materinya, ia menjelaskan manfaat terapi akupuntur bagi lansia sebagai metode untuk meningkatkan kebugaran tubuh.
“Terapi akupuntur membantu memperlancar peredaran darah, meredakan nyeri sendi, menyeimbangkan energi tubuh, serta meningkatkan relaksasi. Terapi ini aman bila dilakukan dengan teknik yang tepat,” jelas Muhibuddin.
Ia juga memberikan demonstrasi langsung titik-titik akupuntur yang bermanfaat bagi keluhan umum lansia seperti pegal, kelelahan, dan ketegangan otot.
Salah satu peserta, Apalambak, menjadi perwakilan lansia yang merasakan langsung manfaat kegiatan ini.
“Kami senang sekali ada program seperti ini. Selain dapat ilmu kesehatan, kami juga merasa diperhatikan. Terapi akupuntur tadi juga membantu mengurangi rasa pegal,” ujarnya.
Program Sekolah Lansia Ceria Bersama akan dilaksanakan secara rutin dengan berbagai materi, mulai dari penyuluhan kesehatan, senam lansia, keterampilan sederhana, hingga pembinaan spiritual. Pemerintah desa berharap kegiatan ini dapat mempererat silaturahmi dan membantu para lansia menjalani hidup yang lebih sehat dan bermakna.
Perangkat desa berkomitmen untuk terus mendukung program ini sebagai salah satu upaya menciptakan lansia yang sehat, ceria, dan sejahtera di Desa Neuheun.[]
