Pentingnya bantuan ini muncul karena Desa Rumah Bundar dan sejumlah dusun di sekitarnya terisolir akibat jalan terputus pascagempa atau longsor/bencana alam lain. Akses kendaraan tidak memungkinkan hingga lokasi warga tinggal, membuat distribusi logistik menjadi tantangan besar. Untuk mencapai desa tersebut, para Babinsa harus berjalan kaki menempuh tanjakan dan lereng gunung dari titik terakhir yang bisa dilalui kendaraan.
Mereka membawa berbagai kebutuhan pokok dan logistik penting yaitu satu ton beras, 25 dos mie instan, 15 papan telur, 5 dus susu, 2 dos sarden, sepuluh koli pakaian, dan sejumlah barang kebutuhan sehari-hari lainnya.
Sebanyak sekitar 90 personel TNI dari Kodim 0108/Agara dikerahkan untuk pelaksanaan misi kemanusiaan ini, dipimpin langsung oleh Dandim setempat, dan mendapat dukungan sekitar 30 warga lokal. Bersama, mereka menjalani perjalanan kurang lebih dua jam berjalan kaki dari Desa Simpur menuju Desa Rumah Bundar melewati medan yang sulit dan licin, dengan kondisi cuaca yang tidak menentu.
Kehadiran mereka di lokasi menjadi harapan bagi warga terdampak. Bantuan logistik ini tidak sekadar memenuhi kebutuhan mendesak, tetapi juga memberi semangat dan rasa aman bagi masyarakat yang tengah berjuang bangkit dari bencana. Bagi banyak warga, kehadiran Babinsa adalah bukti nyata bahwa mereka tidak sendiri bahwa ada tangan-tangan yang sigap hadir membantu dalam kondisi paling sulit.
Kepedulian dan kesungguhan para prajurit ini menjadi manifestasi semangat pengabdian TNI untuk Rakyat. Meski medan berat, penuh tanjakan dan lereng, serta jarak jauh, para Babinsa rela memikul bantuan dan berjalan kaki demi memastikan bantuan sampai ke tangan warga terdampak. Ini bukan sekadar tugas, melainkan panggilan kemanusiaan.
Kodam Iskandar Muda memastikan bahwa bantuan dan dukungan akan terus digalakkan selama dibutuhkan. Semua unit baik Komando Distrik Militer, Babinsa, maupun seluruh prajurit siap berada di garis depan membantu masyarakat yang terdampak bencana di wilayah Aceh, terutama di daerah terpencil dan terisolir.
Semoga upaya ini sedikit banyak meringankan beban saudara-saudara kita, sekaligus menjadi teladan kepedulian dan solidaritas di masa darurat bencana.
